THE WEDDING

Niar Puji Cayati
Chapter #2

Chapter 1

Arunika melirik jam dipergelangan tangan kirinya, yang sudah menunjukkan tepat pukul 11.30 WIB, namun belum juga tampak bayangan ketiga sahabatnya datang.

Hari ini Arunika dan ketiga sahabatnya, Aisyah, Aida dan Almira janjian bertemu di cafe langganan mereka 'Conato Cake and Bakery'

"Sudah setengah jam lebih mereka belum datang juga," ujar Arunika mendesah murung.

Arunika mengaduk Green tea latte favoritnya, yang tersisa setengah memandang ke arah pintu masuk. Berharap melihat kehadiran ketiga sahabatnya. Tapi hasilnya nihil, belum juga tampak wajah ketiga sahabatnya itu.

"Mungkin mereka masih mengurusi suami masing - masing, jadi agak terlambat."

Dari mereka berempat hanya dia seorang yang masih mempertahankan status single. Sementara ketiga sahabatnya sudah bahagia dengan pernikahan mereka masing - masing.

"Sebagai single, harusnya aku lebih memahami mereka. Bagaimana pun setelah menikah akan ada batasan - batasan yang harus di jaga. Emang beda sih, aku yang single pergi kemana pun bebas aja. Beda sama yang sudah nikah nggak bisa semaunya aja," ucap Arunika merenung.

Memang hanya dia seorang yang belum menikah, dia masih mempertahankan status singlenya sampai saat ini, bukan dia tidak ingin menikah. Hanya saja dia belum siap dengan setiap perubahan yang terjadi setelah menikah nanti. Melihat kebahagiaan pernikahan ketiga sahabatnya. Arunika juga berharap kelak saat dia menikah, dia juga memiliki pernikahan yang sama bahagianya dengan ketiga sahabatnya. Terdengar sedikit muluk memang tapi nggak ada salahnya kan berharap yang terbaik.

"Maaf, aku terlambat Nika," ujar seorang wanita berbusana syar'i yang baru saja tiba menghampiri Arunika.

"Mira!" seru Arunika heboh setelah tersadar dari lamunannya.

Berdiri memeluk sahabatnya itu, terlihat sangat bahagia bertemu dengan Almira wanita pendiam dan pekerja keras dengan tutur katanya yang lemah lembut, yang sangat penurut pada perkataan sang suami.

Arunika melepaskan pelukannya, menatap Almira yang kini sudah duduk di hadapannya dengan wajah tertunduk lesu.

"Kamu kenapa Mir? Apa ada masalah?" ujar Arunika khawatir.

Almira mendongak menatap menatap sahabatnya itu, tersenyum menenangkan "Aku nggak apa- apa kok Nika, cuma kelelahan aja," sahut Almira lemah.

"Benar nggak apa- apa? Kamu nggak lagi bohongin aku kan sekarang?Kalau ada masalah jangan kamu pendam sendiri Mir, kamu bisa cerita sama aku. Kita ini sahabatan sudah lama ibarat kata kita ini sedekat darah dan nadi. Aku tahu kamu seperti apa. Jadi aku mohon kalau kamu ada masalah atau butuh bantuan aku, kamu nggak perlu sungkan untuk menghubungi aku."

"Aku benar nggak apa - apa kok Nika," balas Almira pelan menatap sahabatnya itu dengan pandangan rumit.

"Hai guys, sorry telat sudah menunggu lama ya?Aku ada perlu sebentar tadi," ujar sosok wanita berpenampilan modis dengan taburan barang branded yang tak pernah absen menyertainya. Siapa lagi kalau bukan sahabatnya, Aisyah si Miss shopping holic.

"Segarnya," ujar Aisyah meneguk Green tea latte milik Arunika sampai habis dan mendesah lega. Melihat itu Arunika hanya menggelengkan kepala melihat ulah sahabatnya satu ini yang nggak pernah berubah.

Kalau Almira selalu berpenampilan sederhana dengan hijab dan busana syar'i biasa serta riasan wajah yang natural. Berbanding terbalik dengan Aisyah, yang lebih suka berpenampilan 'WOW' lengkap dengan barang branded dan riasan wajah yang membahana.

"Ya ampun Sya, kamu itu nggak pernah berubah ya? Duduk aja belum main comot minuman orang."

"Maaf, Arunika sayang. Aku haus banget tadi belum sempat minum," ujar Aisyah terkekeh.

Menarik kursi di hadapannya, duduk berdampingan dengan kedua sahabatnya kemudian berkata sekali lagi "Aida belum datang ya? Tumben? biasanya dia yang paling on time,"

"Masih ngurusin keponakan kita kali," ucap Arunika santai.

"Ya sih, ribet juga kalau punya anak. Dalam artian kalau lagi mau kumpul sama teman kayak gini harus prepare semua lebih dulu. Tapi kalau nggak ada anak juga kesepian, kayak kurang lengkap gitu." ujar Aisyah murung.

"Gimana kabar kalian?" ucap Arunika mencoba mengalihkan pembicaraan dari bahasan 'anak' yang bisa dibilang topik yang cukup sensitif untuk kedua sahabatnya itu yang memang belum dikaruniai momongan.

Sedangkan Aida sendiri belum genap sembilan bulan menikah, sudah melahirkan anak laki- laki. Tepat dua bulan yang lalu.

"Alhamdulilah baik Nika, Kamu sendiri gimana? Trs karir karir kepenulisan kamu, lancar?" sahut Almira pelan.

"Seperti yang kamu lihat, Arunika sayang. Alhamdulilah Allah SWT masih memberi aku kesehatan," balas Aisyah nyengir.

"Syukur alhamdulilah, aku baik dan karir kepenulisan lancar." sahut Arunika tersenyum.

Lihat selengkapnya