Aisyah melangkah gontai memasuki halaman rumahnya. Bertemu dengan ketiga sahabatnya hari ini, membuat dia merasa bahagia tapi kebahagiaan itu tak bisa bertahan lama.
Saat masuk ke dalam rumah, Aisyah mendapati sang suami Andre sudah menunggunya di ruang tamu dengan wajah kesal.
"Kamu dari mana aja? Jam segini baru pulang. Jangan lupa kamu sudah menikah, kamu nggak bisa seenaknya kelayapan seperti wanita bujang!" tegur Andre marah.
"Aku cuma bertemu dengan ketiga sahabatku Mas, bukannya kelayapan. Lagian aku juga nggak bisa bertemu dengan mereka setiap hari, apa salahnya meluangkan waktu sebentar menemui mereka. Kamu sudah memberi aku izin kemarin, lalu kenapa mengungkitnya lagi sekarang?"
"Aku memang memberi izin, tapi kamu juga harus tahu batasan kamu sebagai istri. Tidak apa - apa jika kamu ingin berkumpul dengan mereka. Tapi sadar waktu. Kamu seorang istri sekarang bukan wanita lajang yang bisa nongkrong dengan bebas!" ujar Andre marah.
Mendengar perkataan Andre, Aisyah yang kesal dengan sikapnya berusaha untuk membela diri.
"Aku sangat menyadari seperti apa posisi dan statusku dengan baik."
"Menyadari ya?" ucap Andre sinis. kemudian berkata sekali lagi dengan keras "Kalau kamu sadar akan posisi dan status kamu, lalu kenapa kamu melakukan hal seperti itu!"
"Kamu kenapa sih Mas?Jadi pemarah seperti ini?"
"Kamu masih menanyakan hal itu, saat kamu sendiri sudah tahu jawabannya?"
"Jawaban apa maksud Mas? Aku sama sekali nggak tahu."
"Sudahlah, nggak perlu pura - pura lagi. Aku muak melihatnya, semua yang kita alami saat ini. Itu karena kamu belum juga memberiku keturunan."
"Kamu bahas ini lagi, dan terus saja memojokkan aku Mas. Selalu seperti itu, apa tidak bisa untuk sejenak saja kamu bisa memahami aku," gumam Aisyah kecewa.
"Kurang paham apa aku sama kamu? Setiap hari aku harus menahan hinaan dari ibu kamu itu, yang selalu bilang aku nggak bisa memberikan kamu keturunan. Coba kamu pikir bagaimana perasaan aku terus saja dicerca dengan pertanyaan seperti itu. Dan sekarang semua semakin bertambah parah, setelah ibu kamu tahu kalau kakak ipar kamu sedang hamil."