THE WEDDING

Niar Puji Cayati
Chapter #6

Chapter 5

"Aku yang terlalu naif, menganggap setelah menikah semua akan bahagia selamanya. Nyatanya Happily ever after itu hanya ada dalam dongeng semata it's not true"

Arunika mulai memikirkan ulang semuanya. Arunika yang awalnya tidak ingin ikut campur dengan permasalahan rumah tangga para sahabatnya. Mau tak mau harus ikut terjun di dalamnya, dia tidak bisa meninggalkan para sahabatnya begitu saja.

"Memang sedikit tabu, nggak seharusnya aku ikut campur kehidupan mereka. Tapi melihat kondisi mereka yang terpuruk seperti ini. Bagaimana mungkin aku diam saja dan pura - pura tidak tahu apa - apa. Rasanya sangat kejam bukan."

"Guys, gimana kabar kalian? Aku harap kalian baik - baik saja? Kalau kalian butuh teman untuk cerita. Kalian punya aku yang siap untuk mendengarkan."

Tulis Arunika mengirim pesan pada ketiga sahabatnya, namun hanya Almira dan Aida yang menanggapi melalui pesan chat WhatsApp. Sementara Aisyah entah sedang berada di mana karena tak kunjung merespon pesan darinya.

"Aku sudah merasa lebih baik Nika, kamu masih marah sama aku?" tulis Aida.

"Aku nggak marah sama kamu Ai, hanya saja aku kecewa kamu nggak jujur sama aku dan yang lain selama ini. Kita ini sahabatnya Ai, harusnya kita saling terbuka. Kalau kamu merasa belum siap menceritakan semuanya sama kita. Kamu bisa cerita ke aku lebih dulu. Jangan kamu pendam sendiri, sampai buat kamu tertekan."

Arunika membalas pesan Aida dan menjelaskan perihal rasa kecewanya pada sang sahabat.

"Maaf Nika, aku yang terlalu penakut dan berpikir negatif. Aku terlalu dikuasai oleh pemikiran negatif aku. Sampai aku lupa bahwa para sahabatku bukan orang yang sepicik itu yang sampai hati menjauhi aku karena masalah ini."

"Kamu sudah tahu hal itu sekarang, aku harap kamu tidak akan menyembunyikan apa- apa lagi dari kita semua Ai, maaf kalau sikap aku terlalu kasar. Aku melalukan semua itu karena aku khawatir sama kamu Ai. Aku merasa sebagai sahabat benar- benar nggak berguna. Aku yang terlalu naif, percaya bahwa kalian semua bahagia. Nyatanya aku sama sekali nggak tahu apa- apa tentang kalian."

"Jangan bicara seperti itu Nika, kamu adalah sahabat terbaik kami. Bukan salah kamu semua jadi seperti ini. Itu adalah pilihan dan konsekuensi yang sudah kami ambil dan harus kami pertanggung jawabkan. Seperti apa resikonya kita harus hadapi itu," balas Aida menjelaskan.

"Ai, keadaan Almira nggak kalah buruknya dari kamu. Dia juga tertekan. Aku nggak seharusnya cerita ini sama kamu tanpa persetujuan dari Almira lebih dulu. Tapi aku juga tidak bisa memendam semuanya sendiri aku butuh kamu untuk menguatkan Almira, kita bertiga. Aku, kamu dan Aisyah."

Arunika memutuskan untuk berbagi bebannya perihal Almira pada Aida. Memang tak seharusnya dia melakukan itu tanpa seizin Almira tapi dia harus menceritakannya lebih dulu pada Aida dan menjelaskan semua pada Almira belakangan. Karena untuk saat ini hanya mereka bertiga yang bisa menguatkan Almira.

Lihat selengkapnya