"Setiap luka mungkin akan menorehkan lara, tapi itu bukan alasan kita untuk mengubur asa. Karena sejatinya setiap luka mengajarkan kita banyak makna"
Setelah semua permasalahan yang melanda para sahabatnya terselesaikan dengan baik, akhir bahagia atau berakhir luka. Apa pun itu meninggalkan banyak pelajaran berharga.
Menikah bukan hanya tentang kata " Sah" di mata hukum dan agama. Tapi tentang tanggung jawab pada Sang Maha Kuasa. Ketika kamu menikah ingatlah bahwa ketika terdengar lantunan kata " Sah" yang bergema lantang. Saat itulah tanggung jawab di mulai.
Tanggung jawab yang mungkin tak akan mudah untuk di jalani, namun ketika dikerjakan bersama semua menjadi mungkin. Pernikahan itu antara dua orang yang masing- masing harus saling mendukung agar menjadi seimbang.
Prahara bisa saja datang menerjang tapi jika bersatu bersama pasti akan sekuat karang. Setiap orang selalu bermimpi tentang pernikahan yang bahagia, tapi dalam kehidupan pasti akan ada gelombang. Tak bisa berjalan tenang tanpa hambatan begitu saja, itulah sebabnya Tuhan menciptakan umatnya berpasangan. Agar saling menguatkan, mencintai, dan mendamaikan. Dan semua yang di jalani bersama akan terasa ringan.
Arunika mengajak para sahabatnya berkumpul di Cafe langganan mereka, tampak binar bahagia menghiasi wajah para sahabatnya.
"Guys, setelah apa yang kalian lalui. Aku senang bisa melihat binar kebahagiaan di mata kalian lagi," ucap Arunika menatap para sahabatnya.
"Kami juga senang dan lega Nika, terima kasih karena kamu sudah ada di samping kami selama ini. Membantu kami melewati semuanya." Aida mengenggam tangan Arunika dengan penuh rasa syukur.
"Aku hanya sekedar membantu sebisanya, melihat kalian bahagia sebagai sahabat aku merasa senang dan lega."
"Sekali lagi terima kasih Nika, karena kamu sudah mengingatkan Andre. Dia jadi banyak berubah sekarang. Tekanan yang dulu sempat menghantui aku perlahan mulai pudar," ujar Aisyah menatap Arunika dengan mata berkaca- kaca.