Blurb
Presiden Abraham membaca publikasi terakhir milik Stephen Hawking sebelum meninggal yang meramalkan kemunculan ras manusia super di masa mendatang. Presiden menghubungkan ramalan tersebut dengan jurnal penelitian milik ilmuwan Amerika yakni Doudna dan Emmanuelle yang menemukan teknologi rekayasa genetika berupa perombakan DNA yang dinamakan CRISPR-Cas9. Melalui teknologi Crispr ini, Presiden mencetuskan ide untuk membuat sebuah proyek rahasia berupa program rahasia yang dinamakan Magneto Secret Services di Pulau Galang, Batam. Hasil dari program ini adalah terciptanya ras manusia super melalui teknologi Crispr seperti yang diramalkan Stephen H. yang diberi nama Wintergreen Generation. Ras manusia super yang pertama lahir diberi nama Bravestly oleh Presiden. Bravestly yang sudah beranjak dewasa dipindah ke Jakarta kemudian diutus dalam operasi rahasia yang dinamakan Thunderbolt untuk membunuh seorang pria yang dicap sebagai Kepala Teroris yakni Ombesi bin Latif di negara Irak. Namun, setelah tempat persembunyian Ombesi diketahui oleh Bravestly, seseorang malah ingin menghabisi Ombesi dan Bravestly. Sebelum Ombesi meninggal, ia memberikan sebuah catatan berisi nama - nama pejabat yang menerima suap dari hasil pencucian uang yang diberikan Ombesi. Bravestly yang masih hidup kembali ke Indonesia, ia kembali diburu untuk dibunuh saat pemerintah mengetahui ia menerima catatan itu dari Ombesi. Bravestly ditembak di bagian punggung dan diberi suntikan khusus untuk menghilangkan ingatannya saat di hutan oleh orang suruhan dari pejabat pemerintah yang merasa terancam. Orang suruhan itu juga mengambil catatan kertas milik Ombesi dari genggaman Bravestly. Dalam keadaan kritis, seorang wanita bernama Claire menemukannya saat melakukan susur hutan, ia membantunya untuk kembali sadar di gubuk seorang tukang kayu. Bravestly yang sudah sadar tapi mengalami Transient Global Amnesia kembali ke kota Jakarta bersama Claire dan teman - temannya. Bravestly yang tidak ingat akan jati dirinya merubah identitas aslinya dengan nama baru yakni Ryan. Di kota, ia berusaha mengingat dan mencari jati diri aslinya. Ia bertemu dengan Hanz, seorang detektif yang masih mengenalinya dan pernah bekerjasama dengannya di masa lalu. Hanz mengajak Ryan bergabung di Departemen Detektif Kepolisian. Tak lama berselang setelah bergabung, Ryan dihadapkan pada kejadian mencekam yang terjadi di kota yakni dua ledakan yang terjadi di lapangan terbuka saat Capres berkampanye dan di gedung Bursa Efek Indonesia juga kejadian hilangnya wanita - wanita muda tanpa jejak. Selain masih harus menggali lagi identitas aslinya dan berusaha mengingat kembali masa lalunya, Ryan juga berusaha untuk mengungkap dalang dari berbagai kekacauan yang terjadi di kota.