Ketika malam tiba, Crystal mengajak Claire makan malam bersama dengan orangtuanya sekaligus perkenalan lebih dalam. Crystal mengenalkan papanya yang merupakan seorang pengusaha sukses yang mempunyai banyak bidang usaha dan mamanya yang seorang ibu rumah tangga biasa sekaligus sosialita, tentu saja. Namun, mereka tampak low profile dan bersahabat. Dari obrolan yang mereka lakukan terungkap kalau Crystal merupakan peselancar profesional yang sudah memenangkan banyak tournament. Sudah banyak piala dan piagam yang terpampang di kamarnya. Ia terlalu malu untuk meletakkannya di ruangan dimana semua mata bisa melihatnya. Sesuatu yang tidak untuk dipamerkan, pikirnya. Prestasi dalam bidang olahraga itulah yang membuat Crystal bisa meraih beasiswa dan diterima berkuliah di University Indonesia, meski sangat mungkin bagi orangtuanya untuk membiayainya sendiri.
Claire menyusul Crystal yang lebih dulu masuk ke dalam kamar pribadi Crystal melewati tangga. Ia enggan tidur sendiri di kamar tamu yang masih terasa asing baginya. Kosong. Crystal sudah masuk ke kamar mandi, rupanya. Claire yang sudah bosan dengan hiburan tv mengentuk pintu kamar mandi dan memanggil Crystal. Claire sedang membutuhkan buku novel yang mungkin tersimpan di kamar Crystal sambil berteriak Crystal menyuruhnya mengambil di laci. Claire langsung mencari novel diantara tumpukan kertas dan buku - buku yang ada di laci. Ia menghentikan pencarian saat melihat sebuah album foto. Claire yang dianugerahi rasa penasaran tinggi seketika membuka album foto itu. Ia bisa melihat foto - foto Crystal dengan keluarga dan teman - temannya yang tersimpan dengan rapi. Mata Claire tertuju pada satu foto yang memperlihatkan kebersamaan Crystal dengan seorang pria. Ia terkejut karena pria itu adalah pria yang sudah dikenal Claire. Ada hubungan apa diantara mereka, mustahil, pikir Claire.
Kebersamaan Claire dan Crystal tak bertahan lama, sejak Claire menemukan keganjilan pada diri Crystal yang sewaktu - waktu dapat membahayakan dirinya, bisa dikatakan mereka sudah tidak berteman lagi. Kejadian itu bermula dari
"Kau mau kemana, Claire ?", tanya Crystal yang melihat Claire berpakaian rapi.
"Seorang teman mengajakku pergi dan aku tidak bisa menolaknya. Kamu sendiri ?", tanya Claire balik pada temannya itu yang terlihat memakai outfit yang eye catching.
"Hanya akan menghadiri acara fashion.", jawab Crystal singkat.
Mereka berdua berjalan menuju lift, meninggalkan kamar asrama yang sudah terkunci. Ketika lift sudah menuju lantai dasar, Claire bisa melihat dari jarak jauh sosok pria yang dikenalnya sedang menunggu di depan gerbang asrama. Claire dan Crystal melangkahkan kaki mereka lagi menuju gerbang asrama untuk kemudian berpisah karena berbeda tujuan. Claire menyapa pria tampan itu dan pria itu balik menyapa Claire dengan senyuman termanisnya.
"Hai, Morgan, sudah lama menunggu ?", tanya Claire.
"Tidak, aku juga baru saja sampai.", jawab Morgan.