Seekor kelinci putih berukuran sedang dan tampak terawat bergelayut di kakinya. Kelinci itu mempunyai kalung berwarna putih yang bisa dibuka tutup berliontinkan lonceng kecil warna emas yang tergantung di lehernya. Claire berjongkok di depan kelinci itu, dengan perasaan iba, ia menggendong hewan malang itu. Ia melihat sekeliling tak ada satu manusiapun yang sedang memanggil kelinci itu. Ia coba bertanya ke beberapa orang yang sedang berjalan atau duduk santai yang mungkin saja pemilik dari hewan kecil itu. Tak satupun dari mereka yang merasa kehilangan. Setelah berpikir sejenak, Claire memutuskan akan merawatnya dan menamainya Snowy.
"Claireeeee…. !!!!", teriak Crystal berkali - kali besok paginya.
Claire yang masih memejamkan mata seketika terbangun dalam lelapnya tidur setelah mendengar teriakan Crystal yang sangat nyaring di telinga. Dengan agak malas dan masih mengantuk karena baru bisa tidur dini hari, Claire menghampiri Crystal.
"Lihat ini, Claire, kelincimu sudah membuang kotoran dan air kecil sembarangan.", kata Crystal dengan nada jengkel.
Claire yang sudah berdiri di samping teralis dapur merasa kesal juga melihat kelakuan Snowy yang seenaknya itu. Rasa kantuknya langsung berangsur - angsur memudar. Ia berjanji pada Crystal untuk membersihkan semuanya. Claire memberikan tempat sementara di dalam sebuah kardus rendah yang berukuran agak luas untuk Snowy. Ia memberikan lubang kecil di empat sisinya agar Snowy tetap bisa melihat sekitar. Claire mengisi kardus itu dengan kotak kecil yang di dalamnya sudah diisi wortel dan sayuran lain agar Snowy tak kelaparan dan gelas plastik berukuran mini yang juga sudah diisi air jika Snowy kehausan. Claire pum bergegas ke pet shop dengan naik bus karena belum ada pet shop di dekat asramanya untuk membeli kandang berukuran sedang dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan oleh Snowy.