Mereka belum beranjak masih menatap dengan tatapan nanar dua menara gedung pusat perdagangan saham di Jakarta yang baru saja mereka tinggalkan. Sebuah pesawat komersial milik maskapai ternama baru saja meledak dan menabrak dua tower gedung BEI yang menimbulkan kepanikan luar biasa di dalam gedung pencakar langit itu. Terlihat juga kepulan asap yang membumbung tinggi hampir mencapai awan dari dalam gedung. Potongan - potongan tubuh berserakan di jalan, pecahan kaca dan besi berserakan sampai terlempar beberapa meter jauhnya. Rintihan orang - orang yang luka mengerang kesakitan terdengar meminta pertolongan. Kepanikan massal langsung menyeruak memenuhi jalanan dan area di sekitar BEI.
Peristiwa ledakan pesawat yang menabrak gedung BEI oleh pesawat komersil menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat. Hampir sama seperti pemikiran Claire, beberapa kelompok masyarakat menganggap ini adalah tindakan pembajakan pesawat oleh teroris seperti peristiwa 9/11. Namun, ada juga yang mengaitkan penyebab peristiwa ini berasal dari kelompok separatis, NFL, yang baru - baru ini membuat geger masyarakat karena terlibat baku tembak dengan anggota tentara dan menyebabkan lima anggota mereka tewas. Kelompok ini telah lama exist tapi pemerintah berhasil membubarkannya dan sekarang mereka muncul kembali dengan formasi dan jaringan baru. Kelompok separatis ini diketahui mempunyai banyak pengikut atau anggota, tujuan mereka adalah memisahkan diri dari negara dan membentuk negara sendiri.
Runtuhnya gedung BEI yang merupakan pusat kegiatan bursa efek membuat nilai dan harga saham - saham anjlok dan terjun bebas. Pelaku ekonomi terpukul hebat karena peristiwa ini. Di sisi lain, pemerintahan baru yang sekarang dikepalai oleh Mr. Joe harus menghadapi kenyataan pahit ini, di saat Mr. Joe baru saja dilantik dan diambil sumpah. Sungguh ironi.
Melalui press conference yang dilakukan oleh Mr. Joe, pemerintah mengatakan bahwa peristiwa yang baru saja terjadi merupakan tindak pidana kejahatan karena terjadi pembajakan pesawat komersil sebelum ledakan berlangsung. Alasan dibalik pembajakan adalah meminta uang tebusan sebanyak sepuluh billion USD dan meminta pembebasan rekan - rekan NFL yang telah ditangkap oleh kepolisian. Negosiasi berjalan alot dan pemerintah berusaha mengulur waktu untuk mecari solusi lain demi keselamatan penumpang. Namun, sialnya ledakan sudah terjadi sebelum pemerintah mengabulkan permintaan mereka. Dugaan sementara, ledakan ini diakibatkan oleh bom waktu. Pembajak dikalahkan oleh bom waktu. Tindakan ceroboh yang dilakukan oleh pembajak karena tak sempat atau mungkin lupa untuk mematikan penghitung waktu di peledak yang diletakkan dalam sebuah tas. Ledakan itu terjadi tepat saat pesawat komersil sedang melintas di area BEI lalu menabrak gedung pencakar langit itu dan mengakibatkan gedung runtuh seketika.
Beberapa hari setelah press conference yang dilakukan oleh Mr. Joe yang menuding kelompok separatis, NFL, ada di balik peristiwa pembajakan pesawat komersil dan mengakibatkan runtuhnya gedung BEI dibantah oleh NFL. NFL merilis video yang di sebarluaskan di internet. Mereka membuat pernyataan resmi melalui juru bicaranya bahwa mereka tidak ada kaitannya dengan pembajakan dan peledakan pesawat yang baru saja terjadi. Mereka menyatakan tidak bertanggung jawab atas peristiwa itu begitupun dengan ledakan yang pernah terjadi saat kampanye Mr. Renald. Kelompok ini memang sedang berduka karena tewasnya anggota mereka dan kecewa karena pemerintah tidak membebaskan anggota mereka yang telah dipenjara tapi mereka tidak melakukan tindakan yang dituduhkan oleh pemerintah. Video yang dirilis untuk menjawab tudingan pemerintah ini, membuat Mr. Joe terkejut, cemas dan memutar otak. Video tersebut menunjukkan ada pihak tertentu yang mengadu domba antara pemerintah dan kelompok separatis NFL. Ia segera memerintahkan departemen kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam dan mencari tahu dalang di balik peristiwa pembajakan dan peledakan pesawat dan pengeboman yang terjadi.
Di kantornya Ryan menyeruput secangkir kopi Sumatra sambil menghela napas panjang. Kemudian, ia mengambil sarung tangan karet putih di saku jaketnya dan mengambil kantong plastik ziplock berisi kotak hitam yang diberikan petugas forensik beberapa waktu lalu. Ryan membuka kotak hitam yang jika dipegang cukup terasa berat di tangan. Matanya terbelalak saat melihat benda berkilauan yang tampak di dalam kotak itu. Bagaimana bisa ada benda seperti ini di tempat ledakan. Tak masuk akal. Jika ini memang bukan milik pelaku, sampai saat ini belum ada yang melapor kehilangan benda semacam ini juga. Ia mulai mengamati secara spesifik benda asing yang ada dihadapannya dengan tatapan menusuk. Sebuah emas berkilauan berukuran kecil yang tersimpan di dalam kotak hitam itu, sehingga lebih tampak seperti sebuah harta karun daripada simbol atau jimat pada keyakinan tertentu. Emas itu jika dilihat sepintas memang sangat terlihat seperti emas murni. Mengenai bentuknya, Ryan pernah melihat simbol ini karena simbol ini memang sudah banyak dikenal.
All seeing eye, simbol mata lucifer yang konon dikelilingi oleh penjaga mesir kuno dan selalu dikaitkan dengan kelompok gelap seperti Iluminati dan Freemanson. Apa ini milik pelaku pengeboman ? Apa pelakunya anggota Iluminati atau Freemason ?
Berbagai pertanyaan muncul dalam benak Ryan. Pikirannya sekarang rumit seperti labirin yang berkelok - kelok. Ia membalik mata emas itu yang sudah cukup lama ada dalam genggamannya, rasa penasarannya memuncak berharap akan menemukan sesuatu yang membuatnya tercengang sekali lagi. Tepat sekali dugaannya. Ia menemukan huruf - huruf alfabet terukir di bagian belakang mata emas itu, bertuliskan :
ZGTGN VKTIKXGNGT
Dahinya mengeryit dan mulutnya moncong ke depan. Apa lagi ini ?
"Pak, anda harus menandatangani ini ?", ujar pria berseragam mengangetkan Ryan yang masih tenggelam dengan "mainan" barunya.