Desingan peluru - peluru terdengar membahana di udara saat baku tembak terjadi. Keahlian menembak dengan senjata untuk melumpuhkan musuh dipertunjukkan mereka. Saat para penjaga mulai tumbang satu per satu karena bidikan senjata Richard dan timnya, dari dalam gudang keluar gerombolan para penjaga lain berbadan tegap yang tak tinggal diam ketika melihat rekan - rekan mereka berguguran. Ketika tim Richard mulai kehabisan peluru, perkelahian pun tak dapat dihindarkan. Richard dan timnya yang berjumlah delapan orang berusaha merebut senjata yang dibawa para penjaga. Semua tenaga tersisa dikerahkan untuk melawan gerombolan para penjaga.
Seorang pria gemuk muncul di hadapan Morgan saat Morgan telah menyelesaikan percakapan dengan anak buahnya yang ada di gudang. Perintah yang diberikan Morgan terdengar sangat jelas dan tegas sehingga anak buahnya yang tak lain penjaga gudang langsung melaksanakan perintah tersebut. Morgan berdiri dan mengulurkan tangannya pada Jimberly yang tak lain pemimpin organisasi Rebirth Brethren of Purity sekaligus teman akrab dr. Iqbal. Setelah keduanya duduk, Morgan langsung mengungkapkan maksud kedatangannya. Ia pun memperlihatkan kotak hitam yang sebelumnya telah ia lihat isinya saat di mobil. Jimberly membuka kotak hitam kecil itu dan terpukau, bentuknya persis seperti yang pernah dikatakan dr. Iqbal padanya. Morgan pun meminta saran usai mendapat kotak hitam itu. Jimberly yang telah mengetahui bahwa mata emas itu merupakan sebuah kunci memberitahu Morgan lokasi brankas kuno itu. Usai mendapatkan informasi lokasi, Morgan berpamitan pada Jimberly. Morgan pun melangkah keluar dari rumah Jimberly dengan perasaan puas dan bersiap melakukan perjalanan selanjutnya yang sangat jauh melintasi benua.
Richard dan timnya berhasil melumpuhkan gerombolan para penjaga meski ada dua anggota timnya yang tewas terserang peluru yang ditembakkan. Richard dan tim masuk merengsek masuk untuk melihat isi dalam gudang. Anggotanya berpencar karena ada tiga lantai di gudang itu. Richard terkejut tak percaya dengan hasil temuannya di dalam gudang yang ada di lantai teratas. Ia pun segera mengabari Ryan.
Ryan berbalik ke arah ke wanita berambut coklat yang duduk di samping Claire.
"Siapa kau ?"
"Aku Helena, Avest, tak kusangka aku bisa bertemu denganmu lagi, kau sudah dewasa sekarang dan kau juga telah melupakanku"
"Tidak, bukan begitu."
"Transient Global Amnesia, bukan ? Aku telah mendengarnya dari pria bertopeng itu. Helena mengambil dokumen dari dalam tasnya dan menyerahkannya pada Ryan. Document Confidential of Magneto Secret Service. Dokumen apa ini ?, benak Ryan.