Dave tidak berjalan sampai ke dalam ruang tamu. Tidak ada hal khusus yang mengharuskannya masuk ke perbincangan mereka. Sama sekali tak merasa curiga, Dave akhirnya memutuskan pergi dari sana. Kembali ke kamarnya yang semula sudah menjadi tujuannya.
Sebuah ketukan panjang terus menggedor-gedor telinga Dave. Jarak yang membentang dari tempat tidurnya dengan pintu seakan tak ada lagi. Suaranya nyaring sampai ke tempat di mana Dave masih berbaring dengan mata terpejam. Dave pun bangun. Mungkin dia masih mengantuk karena tadi pukul dua pagi sempat terbangun dan terjaga beberapa menit. Dave mengucek mata, membuka matanya. Menutupi mulutnya yang sedang menguap, kemudian bangun. “Iya, tunggu sebentar.” Katanya pada siapapun yang mengetuk di depan pintunya.
Dave beranjak dari ranjangnya yang empuk, dan berjalan ke pintu pelan-pelan. “Ada apa?” tanya Dave setelah membuka pintu.
“Kau mau bolos sekolah ya?” tanya Sonya.
“Ah, Sonya. Kau rupanya.”
“Iya, ini aku. Ayo cepat ganti bajumu. Sudah siang ini.” Sonya mengatakannya sambil menunjuk-nunjuk jam imut di tangannya. Yang bagian dalamnya ada gambar tikus memakai pita merah.
“Sekarang jam berapa memangnya?” Dave menguap lagi, menatap Sonya dengan mata yang masih setengah terbuka.
“Ini sudah jam setengah tujuh. Aku bisa terlambat ini karena menunggumu.”
“Benarkah? Maafkan aku. Beri aku lima menit. Kau tunggu saja di ruang tamu. Oke?” Katanya, lalu menguap lagi.
“Hei, napasmu itu bau. Jadi jangan terlalu banyak menguap.” Protes Sonya mengipas-ngipas di depan hidungnya. “Ya sudah. Kutunggu di ruang tamu. Lima menit loh ya?” kata Sonya sambil melangkah pergi.
Setelah kesadarannya perlahan kembali, Dave langsung menutup pintu kamarnya. Bergegas ke lemari pakaiannya dan mengambil seragam yang hendak ia kenakan hari ini di sekolah. Selesai mengeluarkan semua pakaian yang akan dipakainya hari ini, Dave kemudian mengambil handuk dan melesat ke kamar mandi.
Sebelumnya, Dave sama sekali tidak pernah datang terlambat ke sekolah. Bangun kesiangan pun tidak pernah. Hari ini, dia akhirnya kesiangan. Meski dianggap masih pagi, tapi baginya ini termasuk kesiangan. Biasanya Dave setiap hari bangun secara konsisten pada pukul lima pagi. Yang mana sebelum ia bersiap-siap berangkat ke sekolah, ia mengisi waktunya dengan berolahraga dan berjalan-jalan di sekitar rumahnya. Tapi dia lebih sering melakukannya di halaman rumahnya saja.
Dave hanya mengambil dua roti lapis di dapur begitu keluar dari kamarnya. Dan memasukkannya ke dalam plastik putih yang kemudian ia simpan di dalam ranselnya. Lalu, bergegas ke parkiran.