“Pak, kiri.” Kata Jeny. Pak sopir lalu menepikan mobilnya hingga ke bahu jalan seraya melihat kaca spion yang ada di atasnya. Dan mobil pun berhenti di beberapa meter lebih jauh dari pohon mangga yang hampir habis daunnya.
Dave memandang Jeny dengan tatapan bingung. “Kau mau turun di sini? Apa kau ada urusan?”
“Iya, ak-aku ada urusan di sekitar sini.” Jawabnya tersenyum. “Kau pulanglah duluan. Aku menyusul nanti.” Jeny bersiap turun. “Daa.” Jeny melambai pada Dave lalu keluar dari taksi.
“Ada urusan apa ya dia?” gumam Dave. Lalu, “Pak, kita lanjut jalan.”
“Baik.” Jawab pak sopir. Perlahan mobil kembali ke jalan dan melaju dengan kecepatan bertahap yang semakin lama semakin cepat. Atas permintaan Dave.
Dave sampai di rumah pada pukul setengah lima sore. Langsung menghambur ke atas tempat tidur sesampainya di kamar. Berbaring menatap langit-langit seolah sudah menjadi kebiasaannya ketika pikirannya sedang terganggu. Terbesit di pikiran Dave mencari orang yang dalam cerita Jeny sempat memarahi Sonya. Tapi sayangnya dalam cerita Jeny, Dave tidak mendengar satu pun nama selain nama yang memang sudah dikenalnya. Dave memikirkan tentang ide untuk mencari tahu siapa itu, terutama bertanya pada Jeny. Tapi sampai saat ini juga Jeny belum kembali. Pukul lima lebih dua puluh menit.
Belum lagi harus mulai dari mana ia mencari? Berdasarkan dari cerita Jeny orang itu adalah salah satu kolega kedua orang tuanya. Jadi bagaimana agar Dave bisa mengetahui nama orang itu tanpa bertanya pada kedua orang tuanya? Bagaimana caranya agar Dave bisa membalas orang itu tanpa kedua orang tuanya tahu semua rencananya?
Tersadar dari lamunannya, Dave bergegas bangun dan mengambil handuk untuknya mandi. Tapi kemudian terdengar suara ketukan di pintu saat Dave hendak masuk ke kamar mandi.
Dave berbalik dan berjalan ke arah pintu.
“Siapa?” Dave menarik pintu dan terlihat seorang wanita paruh baya berdiri di depan pintu kamarnya. “Ah, bibi. Ada yang bisa kubantu?”
“Maaf mengganggu tuan Dave, di ruang tamu ada polisi yang ingin bertemu dengan tuan rumah. Saya sudah menjelaskan pada polisi kalau tuan Albert dan nyonya Carol selaku tuan rumah sedang tidak ada. Tapi mereka tetap meminta keterangan dari semua orang yang ada di rumah.”
Dengan wajah bingungnya Dave bertanya, “Apa ayah dan ibu sudah mengetahui ini?”