The World Of The Twins

Anisah Ani06
Chapter #39

Chapter #39 - Bersatu

   Di tempat berbeda. Denis baru saja mencari akan keberadaan Arumi di area Perpustakaan tetapi Denis tidak mendapati Arumi disana. Ia pun bergegas pergi menuju Kantin karena saat di perpustakaan Denis sempat bertanya kepada salah satu teman sekelasnya yang barang kali temannya itu melihat Arumi, untung saja temannya bilang iya sehingga ia tau kalau sepuluh menit yang lalu temannya bertemu Arumi di kantin yang sedang mengantri membeli semangkuk bakso, temannya juga mengira kalau Arumi mungkin saja masih berada di kantin. 


   Denis mengira kalau Arumi pasti tau sesuatu mengenai keluarganya. Mengingat Arumi sangat dekat dengan abangnya bahkan melebihi kedekatannya sebagai adik sekandung. Mengenaskan tetapi setidaknya Denis jadi punya harapan untuk mengetahui banyak hal yang tidak ia ketahui dari Arumi. Ia sangat yakin Arumi pasti mau berterus terang kepadanya. Karena memang seharusnya seperti itu lagi pula Denis juga punya andil kan akan berita penting yang menyangkut tentang keluarganya sendiri.


   Denis semakin dekat dengan kantin bahkan ia semakin cepat melangkahkan kakinya. Tujuh menit lagi pasti ia juga sudah dapat berbicara dengan Arumi yang dari jauh sudah ia lihat tengah duduk di barisan meja paling belakang yang sedang menyantap semangkuk bakso. 


   Sayangnya tiba-tiba saja ada yang menarik tangan dan membawa Denis menjauh. Entah siapa dia Denis tidak mengenal anak itu bahkan Denis juga tidak pernah sekalipun melihatnya di area sekolah. Apa mungkin murid baru. Tetapi jika memang murid baru kok berani-beraninya mengusiknya di saat mendesak seperti ini. Intinya Denis sangat kesal akan sikap anak baru itu.


   "Woy.. Lo siapa ha? Siapa si loh beraninya ngusik macan laper," entah sejak kapan wajah Denis memerah. Sepertinya saat Denis tak hentinya berontak berusaha meloloskan tangannya yang sedari tadi ditarik oleh anak baru yang kini tepat berada di hadapannya. Anak itu masih menggenggam pergelangan tangan kiri Denis yang mulai memerah. 


   "Lu ngapain si bawa gue kesini ha! Lu mau berantem! Ayo! Sini lawan gue!"


   Si anak baru malah tersenyum sehingga membuat Denis bingung sekaligus menganggap anak baru itu adalah anak yang aneh.


   "Kau ini. Sangat berbeda dengan Elang."


   "Elang?"


   "Oh lupa bukan Elang. Di negri ini siapa namanya? Em … Ya. Rayhan. Kemaran mu kan? Wajah kalian sangat mirip pasti benar kan."


   Denis semakin bingung dengan anak baru di hadapannya tetapi untungnya ia berhasil meloloskan lengan kirinya dari genggaman anak aneh itu. 


   "Dasar anak aneh," umpat Denis. Tadinya ia ingin pergi untuk kembali ke kantin karena anak itu malah membawanya menjauh hingga ke halaman belakang sekolah yang sangat jarang dilalui orang-orang. Tetapi karena penasaran dengan anak baru yang baru saja ia temui tetapi terlihat sudah sangat mengenal abangnya jadinya Denis mengira kalau anak baru itu bukan lain, mungkin saja salah satu teman abangnya.


   "Tidak jadi pergi?" Ucap Rangga setelah mendapati Denis yang kembali mendatanginya. 


   "Kenapa kau aja gue kesini? Lu anak baru ya?"


   Rangga pun terlihat kecewa ia pun berkata, "Pertanyaan yang tak penting."


Lihat selengkapnya