Alodya keluar dari kamarnya sambil menatap ipadnya. Hari ini dia harus kembali bertemu dengan para dewan untuk menjelaskan kejadian yang menimpanya waktu itu. Dia melangkah ke dapur dan matanya menangkap sesosok pria sedang membelakanginya. Pria itu seperti sedang memasak sesuatu. Dia menghampiri pria di depan kompor itu dan menepuk bahunya.
Pria itu langsung berbalik dan tersenyum lebar. ”Kau sudah bangun?”
“Aaron bagaimana kau bisa masuk?”
“Gerald yang membukakan pintu. Oh iya aku membuatkanmu roti panggang dengan keju dan daging ayam di dalam. Itu makanan kesukaanmu bukan?”
Alodya terseyum kecil. “Bagaimana kau tahu?”
“Aku bertanya pada Nessa.” Lalu dia membawa dua piring itu ke atas meja makan.
Aaron menarikkan kursi Alodya dan mempersilahkan Alodya untuk duduk. Lalu dia duduk di hadapan Alodya.
“Ayo makan.”
Alodya menatap bingung Aaron dan roti panggang di hadapannya. ”Sebenarnya kenapa tiba-tiba kau membuatkan ku ini? Dan kenapa kau sering sekali bertanya kepada Nessa apa saja yang aku suka.” Dengan bibirnya yang menahan senyuman.
Aaron yang tadinya akan melahap roti buatannya langsung meletakkannya kembali ke atas piringnya. ”Kenapa memangnya? Aku ingin menjadi sahabatmu. Mulai sekarang aku akan menjagamu selayaknya seorang kakak karena aku tahu kau tidak mau berpacaran denganku. Jadi aku akan menjadi kakakmu berarti mulai sekarang aku akan memanggilmu Alo,” jelasnya dengan senyuman yang tidak hentinya dia perlihatkan.
Alodya setengah mendengus, setengah tertawa. ”Baiklah mulai sekarang kita bersahabat.” Lalu Alodya menyantap makanan di hadapannya.
Senyuman Aaron menghilang dari wajahnya. Dia menatap sendu Alodya yang sedang menyantap makanannya. Dia masih bingung bagaimana caranya dia mengatakan kebenaran tentang Clarissa. Dia ingin mengatakannya tetapi lidahnya terasa kelu. Aaron takut Alodya akan sangat terluka. Dia takut Alodya akan runtuh dalam sekejap setelah mendengar bahwa orang yang menjadi alasan Alodya bertahan dan melakukan semua ini adalah orang yang menghianati Alodya.
Alodya sadar jika sedari tadi dia sedang di pandang oleh Aaron. ”Kenapa kau menatapku begitu lama? Ada yang salah dengan riasanku?”
Aaron menarik ke dua sudut bibirnya.”Tidak. Kau cantik.”
Alodya langsung menghindari bertatapan mata dengan Aaron dan sedikit berdeham untuk menormalkan rasa gugupnya.
“Hari ini aku akan mengantarmu. Aku mengambil cuti selama seminggu. Jadi mulai hari ini aku akan mengantar jemputmu. Oh iya dan aku lupa, Gerald bilang dia akan pulang ke rumahnya sebentar untuk menemui mommynya.”
Alodya mengangguk mengerti. ”Password apartemant ku 0000.”
Aaron tertawa. ”Password yang sangat mudah.”
Alodya langsung melayangkan tatapan sinis kepada Aaron.
***
Alodya masuk ke dalam ruang rapat bersama Nessa dengan wajah dingin dan seriusnya. Para dewan sudah berkumpul di dalam ruangan dan membicarakan masalah Alodya sejak tadi. Untung saja saat itu Nessa langsung menutup mulut karyawan Crowncorp agar masalah Alodya masuk penjara tidak bocor ke publik. Jika sampai itu terjadi, bisa-bisa saham Crowncorp melesat turun.