Alodya tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, yang jelas sekarang dirinya sedang kacau. Dia senang Clarissa masih hidup tetapi kenapa setelah sepuluh tahun dia berjuang, Clarissa baru kembali. Dia berjuang untuk menyelamatkan Crowncorp dan menyelidiki kematian Clarissa, tanpa tahu kalau Clarissa masih hidup. Dia menangisi sebuah makam yang ternyata bukan makam Clarissa. Dia menangisi seseorang yang masih hidup.
Alodya merasa tidak mengerti kenapa Clarissa sama sekali tidak kembali jika dia masih hidup. Kenapa Clarissa membiarkan dirinya sendirian menghadapi semua ini? Rasanya menyakitkan. Untuk beberapa saat, Alodya merasa langit jatuh menimpanya. Alodya tidak bisa merasakan apa pun, dia hanya merasa hampa dan kosong. Dia tidak tahu sekarang harus melakukan apa dan harus kemana.
Alodya hanya terus melangkah tanpa tahu tujuan. Tetapi ternyata langkahnya membawa dirinya ke sebuah kafe di seberang tempat pemakaman yang dulu sering dia kunjungi jika dia merindukan Clarissa tetapi kenyataannya itu bukanlah makan Clarissa.
Alodya duduk di salah kursi dekat kaca sambil menatap ke jalan. Hari ini sedang musim dingin dan salju sedang turun, dia tidak sadar jika sedari tadi dia tidak memakai mantelnya. Dia hanya mengenakan setelan jasnya, karena dia juga tidak bisa merasakan dingin. Dia hanya merasa hampa dan kosong.
Tiba-tiba sebuah jaket menutupi tubuhnya. Alodya langsung menoleh dan menatap orang yang memberikannya jaket.
Aaron menatap Alodya khawatir. ”Kenapa kau tidak memakai mantelmu?” tanyanya sambil mendudukkan dirinya di samping Alodya.
Alodya hanya menatap kosong Aaron. ”Apakah kau tahu? Mommyku masih hidup.”
Aaron menghela napas sedih. ”Ya. Aku tahu jika dia masih hidup. Aku sudah tahu sejak kemarin.”
Alodya masih menatap kosong Aaron. ”Kenapa kau tidak mengatakannya kepadaku? Kau bilang kau akan membantuku.” Suaranya terdengar parau dan seperti berbisik.
Aaron mengusap rambut Alodya dan merapihkan rambut Alodya yang menutupi wajahnya. ”Aku tidak ingin kau sedih tapi aku akan memberi tahumu saat waktu yang tepat.”
“Katakan semua yang kau ketahui Aaron. Tolong,” tukas Alodya dengan nada memohon.
Akhirnya Aaron menceritakan seluruhnya. Dari awal dia menemukan foto Clarissa sampai dia memutuskan untuk terbang ke Paris. Aaron sama sekali tidak menutupi apapun, dia menceritakan semua yang dikatakan Clarissa kepadanya. Aaron tahu itu sakit, tapi lebih sakit lagi jika Alodya tidak tahu yang sebenarnya.
Alodya membeku tak percaya dengan semua ucapan Aaron. Jadi hidupnya yang melelahkan ini adalah hasil ciptaan Clarissa. Dia berjuang sendirian dan bahkan merasa ingin mati setiap hari tetapi dia selalu bertahan karena memikirkan Clarissa. Sekarang dia benar-benar ingin mati saja.
“Reynold mendapatkan Morbescorp sebagai imbalan karena mau menikahimu. Setelah itu mereka mau Reynold meninggalkanmu. Pesan yang di kirim Reynold kepadamu saat itu adalah bohong. Dia juga membantu Nona Clarissa, Mr. Broklyn dan Mr. Ryan untuk menjalankan semua rencana ini. Semua penjelasan yang dikatakan Sarah tentang Reynold waktu itu adalah kebohongan juga,” jelas Aaron di akhir.
Alodya merasa kacau, ternyata hidup yang dia jalani selama sepuluh tahun adalah settingan dari keluarganya. Kematian Clarissa, Crowncorp yang hampir bangkrut dan Ryan yang di menikah dengan Rose. Mereka melakukan semua itu hanya karena ingin Alodya menjadi seseorang yang mereka inginkan. Mereka ingin Alodya yang ambisius, dingin dan yang akan melakukan apa pun untuk mencapai tujuan dan mereka semua akhirnya berhasil menciptakan seorang Alodya yang baru dengan seluruh settingan dan rencana mereka.
Jadi, selama ini Alodya hanya seorang pemeran dari sebuah alur cerita yang di ciptakan Clarissa, Mr. Broklyn dan Ryan.
Alodya bangkit dari kursinya. ”Aku akan pulang sekarang dan aku ingin pulang sendiri. Tolong jangan menggangguku untuk beberapa hari ke depan.” Lalu dia mengembalikan jaket Aaron.
“Kau pakai saja,” tolak Aaron.
Alodya mengangguk dan melangkah pergi.