Di sebuah kota kecil Jepang, seorang remaja bernama Hiroshi Takeda berjalan pulang dari toko buku sambil memeluk plastik hitam berisi komik BL terbaru dan sebuah figur aksi yang baru saja ia beli.
Plastik hitam itu bukan sekadar pelindung, melainkan penyelamat martabatnya dari tatapan orang-orang yang mungkin mengenali apa isinya.
Hiroshi, seorang fudanshi sejati, selalu saja menemukan kebahagiaan dalam kisah cinta cowok dengan cowok fiktif.
Namun, dunia nyatanya tidaklah seindah dunia komik.
"Kenapa sih aku selalu dibully cuma karena aku suka BL dan… oke, aku agak uke?" Hiroshi menggerutu sambil menendang kerikil kecil di jalanan.
Sejak SMP hingga SMA, Hiroshi memang sering jadi sasaran ejekan teman-temannya.
“Dasar banci, dasar uke!” begitu kata mereka setiap kali melihatnya membaca manga BL.
Hiroshi sudah kebal, tapi tetap saja hatinya terasa sesak.
Namun di balik semua itu, Hiroshi tetap percaya bahwa suatu hari ia akan menemukan dunia impian penuh dengan cowok tampan yang saling jatuh cinta.
Sebuah dunia BL harem—itu adalah surga baginya.
Sambil melamun, langkahnya terhenti di persimpangan jalan.
Tiba-tiba, terdengar suara teriakan dari seberang jalan.
"Awas! Ada mobil melaju kencang!"
Hiroshi menoleh, dan matanya langsung membelalak.
Seorang cowok tinggi, tampan, dengan seragam SMA sedang berdiri bengong di tengah jalan, tak sadar mobil truk melaju ke arahnya.
Jantung Hiroshi langsung berdegup kencang.
"Cowok ini… seperti karakter seme idamanku!" pikirnya.
Tanpa pikir panjang, Hiroshi berlari.
"Minggir bodoh! Kau mau mati?!" teriaknya sambil mendorong cowok itu keluar jalur.
Sukses, cowok itu selamat.
Sayangnya, nasib berkata lain.