Kabar tersebut juga sampai ke telinga pejabat-pejabat istana Planet Palladina. Mereka marah besar, bahkan, Raja dari Palladina, Arnea, menjadi murka kepada bawahannya, termasuk kepada seorang jenderal senior yang memimpin seluruh prajurit Planet Palladina, Jenderal Senior Xyon.
Xyon, seorang pria immortal dengan postur tubuh yang tinggi dan badan yang sedikit berotot, mempunyai rambut berwarna ungu dengan kedua bola matanya berwarna abu-abu, serta memakai kemeja putih-ungu juga celana panjang abu-abu, berusia sama dengan Arnea, yakni sembilan puluh tahun.
Sementara, Arnea, memiliki rambut berwarna biru tua dengan kedua bola mata serta jubah berwarna sama, memakai kemeja biru tua dan celana panjang hitam. Ia memimpin planet tersebut bersama istrinya yang bergelar Yang Mulia Permaisuri Klara.
Sang permaisuri memiliki rambut dan kedua bola mata berwarna putih, serta memakai baju panjang tanpa lengan dengan warna yang sama, juga sudah berusia sembilan puluh tahun. Keduanya sudah naik tahta sekitar enam puluh enam tahun memimpin Planet Palladina.
Arnea langsung memanggil Xyon ke dalam ruang utama istana Planet Palladina, begitu mendapatkan kabar tentang ulah para Silverian itu. Wajahnya tampak kesal, ia bahkan mengernyit dalam-dalam sambil menunggu sang jenderal senior tiba di sana.
Begitu Xyon masuk dan berlutut di hadapannya, Arnea lalu bertanya dengan wajah yang penuh dengan kekesalan sambil duduk di atas singgasana, "Jenderal Senior Xyon, apakah kau sudah tahu bahwa Planet Silverian sekarang sudah memiliki seorang raja yang bernama Flerix?"
Xyon, dengan wajah serius serta menunduk sedikit, lantas menjawab, "Maafkan aku, Yang Mulia. Aku baru saja mendengarnya. Ini semua adalah kesalahan dan kelalaianku, karena tidak bisa mengawasi anak-anak buahku dengan baik, sehingga para Silverian itu bisa menghancurkan planet-planet kecil di luar Tata Surya Goldinian."