THE YOUTH CRIME

Dwi Budiase
Chapter #18

Jeda Semester

JEDA SEMESTER dilalui dengan lomba-lomba yang menarik minat dan bakat peserta didik sebab pihak sekolah tahu betul bahwa mereka amat menantikan pertunjukan luar biasa untuk menjauhkan diri sejenak dari setumpuk tugas sekolah.

Lomba tahan tawa, lomba pantun komedi, cosplay game Mobile Legend dan anime, fotografi, pertandingan basket dan yang tak kalah seru pula ialah parade musik. Nantinya pemenang akan ditentukan berdasarkan pilihan juri dan voting, ada tiga juara utama, dua juara harapan dan satu juara terfavorit di masing-masing lomba.

Aula sekolah kini dihiasi dengan spanduk raksasa yang bertuliskan, 'JEDA BELAJAR, BAHAGIA PELAJAR'. Intinya sih selama aktivitas pembelajaran tidak dilaksanakan seperti biasanya, para siswa diharapkan senang dan bahagia dengan beragam pertunjukan yang akan diselenggarakan selama acara jeda semester berlangsung. Para penari, pemain musik tradisional dan peserta kesenian yang turut memeriahkan acara sedang sibuk-sibuknya menghias wajah dengan bedak dan lipstik sesekali dibantu oleh make up artist atau biasa disingkat MUA.

Pembukaan jeda semester akan dilangsungkan pada pukul sembilan pagi sesuai pengumuman kemarin di mana Martinus akan menjadi saksi yang resmi membuka acara utama. Kursi-kursi penonton tampak dijejer rapi sebaik mungkin meski beberapa diantaranya sudah banyak dicoret-coret. Para siswa buru-buru menduduki kursi yang ada sebelum kehabisan tempat duduk dan mereka bisa duduk manis di lantai.

Di gerbang sekolah, satpam mengarahkan beberapa siswa yang akan mengikuti lomba, berjalan dengan mantap tanpa melirik kanan-kiri. Aksan dengan pakaian olahraga khas pemain basket, Adelia berseragam putih abu-abu dengan membawa pianika, Satya dan Baskara berseragam batik kompak membawa kamera DSLR sementara Gissel dengan kostum anggun berwarna kehijau-hijauan dengan membawa tongkat sihir imitasi, ia mengikuti lomba cosplay sebagai Kadita, salah satu hero ML yang digadang-gadang merupakan reinkarnasi dari ratu pantai selatan. Elegan!

"Di mohon kepada para penonton dan peserta lomba untuk duduk sesuai kursinya masing-masing karena acara akan segera dimulai."

Fransisca mengarahkan kepada para siswa yang sibuk mencari tempat duduk seraya memandangi jam tangan. Ia berpakaian adat khas Bali yang mudah dikenali lewat gaya busana bermotif bunga dengan selendang geringsing.

Fransisca membaca kertas yang sedang digenggamnya dengan keras diiringi suara mikrofon yang bergetar. "JEDA SEMESTER DENGAN TEMA 'JEDA BELAJAR, BAHAGIA PELAJAR' DESEMBER 2018 RESMI DIBUKA!"

Pemukulan gong sebanyak tiga kali oleh Martinus dengan diiringi tepuk tangan yang begitu meriah. Setelah melewati beragam sambutan-sambutan dari beberapa perwakilan guru dan pejabat yang turut hadir menyaksikan, acara utama dimulai. Aksan berlari kecil dengan membawa bola menuju lapangan basket, Adelia ke ruang ekstrakurikuler musik, sementara Satya, Baskara dan Gissel sama-sama menuju area taman sekolah.

"Ingat, tidak peduli menang atau kalah. Intinya, bermain hingga setetes keringat penghabisan!"

"Musikmu adalah jiwamu. Tenangkan hati karena kita akan berkompetisi di pagi hari yang membara ini!"

"Setiap sisi dan cahaya adalah emas, setiap objek dan latar belakang adalah berlian. Bagaimanakah cara kita mengambil potret yang estetis tetapi tetap realistis itulah kunci kemenangan!"

"Bukan hanya kostum yang baik tetapi penjiwaan juga terbaik, dari situlah mengalir keringat kemenangan!"

Mahendra menatap keseriusan dan keramaian lomba jeda semester yang kalau disamakan dengan festival rakyat pasti sudah kalah. SMANTA mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit untuk mendekorasi dan membuat susunan acara yang beragam dengan satu tujuan, membahagiakan para siswa-siswi. Mahendra tersenyum menatap langit sebiru samudra tanpa gugusan awan, dia melangkah pelan menuju lapangan basket.

"Aku yakin, anak-anak itu akan berjuang sesuai kemampuannya!"

Mendekati pukul dua belas siang, tandanya semua lomba sudah selesai dilaksanakan. Selanjutnya para peserta diarahkan menuju auditorium untuk beristirahat sementara di aula sekolah terlihat para juri bersama ratusan penonton sedang sibuk-sibuknya memilih dan memberi vote pada karya-karya peserta yang menurutnya terbaik dan layak untuk menjadi juara.

"Di harapkan kepada seluruh peserta dari semua cabang lomba untuk berkumpul di aula sekolah karena pengumuman pemenang akan segera dilaksanakan. Sekali lagi ...."

"Pengumuman lomba cosplay!"

Gissel menggigit lidahnya tepat ketika Fransisca sedang membacakan hasil lomba yang mendebarkan seluruh insan. "Berdasarkan penilaian juri dan pilihan penonton, inilah pemenangnya. Peraih juara satu!"

Lihat selengkapnya