The Zodiac Of Love

Cherry Sakura
Chapter #8

Capricorn Boy

“Apa gunanya memiliki kekasih tampan dan mapan kalau dia hanya menghabiskan waktunya dengan pekerjaan yang tidak ada habisnya? Aku benar-benar akan menua seorang diri dalam kesunyian,” ratapku nelangsa.

Sepertinya ucapan kak Sakura benar adanya, aku sudah memilih target yang salah. Tidak ada satupun dari para pria tampan dan mapan yang usianya lebih tua dariku itu cocok untuk menjadi jodoh sehidup sematiku. Sekarang aku mulai mengerti kenapa sampai sekarang kak Sakura jomblo meski di sekitarnya para pria tampan bertebaran bak jamur di musim penghujan. Ternyata inilah alasannya. Para pria itu sama sekali tidak bisa menjadi bucin seperti yang terjadi pada Lead Male di cerita-cerita isekai yang kubaca di aplikasi Kakaopart.

Aku menghela nafas lelah, sepertinya aku sudah mulai tidak tertarik untuk mencari jodoh dengan menggunakan sihir 12 zodiak. Aku menimbang-nimbang apa sebaiknya pencarianku kuhentikan sampai di sini saja? Apa memang aku ditakdirkan untuk menjadi jomblo abadi seperti kak Sakura? Tidak akan ada pernikahan bahagia, suami yang mencintaiku dan anak-anak yang lucu.

“Tidak. Tidak.” Aku menggelengkan kepalaku dengan panik. Aku tidak ingin jomblo seumur hidup dan menua seorang diri. Aku masih berada di pertengahan jalan. Masih banyak stok pria tampan yang bisa dijadikan cadangan dan tentunya sayang sekali kalau harus dilewatkan.

“Baiklah. Kali ini Capricorn,” ucapku asal sembari memegang kalung di leherku.

***

“Kakiku sakit sekali,” keluhku sambil menangis.

Aku berjongkok memegangi kakiku yang terasa sakit. Belum apa-apa aku sudah merasakan firasat buruk dan hopeless. Aku bahkan belum tahu kali ini berkencan dengan siapa, tapi kakiku sudah sakit duluan. Apa aku baru saja menjadi korban kekerasan? Apa tadi aku bertengkar dengan kekasihku dan dia menendang kakiku?

“Kan, sudah kubilang untuk tidak memakai high heels!” Bentakan dari seseorang semakin membuat hatiku terluka dan sedih. Apa dia belum cukup hanya dengan melukai kakiku saja?

Aku mendongak ke arah sumber suara yang tadi begitu ketus membentakku. Syalalala! Tiba-tiba saja aku mendengar suara nyanyian Putri Duyung yang konon katanya saking merdunya sampai-sampai bisa menenggelamkan seseorang. Mataku mengerjap. Aku tentu mengenali sosok bermata emas dan berambut hitam yang berdiri menjulang di hadapanku. Dia adalah Cecil Yoshiharu yang terkenal dengan karakter tsunderenya.

“Aku heran kenapa perempuan suka sekali menyengsarakan diri sendiri,” omel kak Cecil.

“Hiks. Jahaaaat!!! Kenapa kamu malah memarahiku?” tanyaku dengan airmata yang menganaksungai.

Lihat selengkapnya