Theresia

Be. One
Chapter #12

Bab 11 I love Maria

Tiga hari di rumah Thompson. Maria sudah mulai terbiasa. Ia sudah mulai hafal tempat-tempat di dalam rumah besar ini. Seperti dapur, ruang makan, ruang pertemuan, ruang kerja dan beberapa ruang lain. Thom tak membatasi tempat yang boleh dikunjungi Maria. Kecuali tempat-tempat yang memang dijaga oleh beberapa bodyguardnya. Namun meski begitu, ia belum tahu di mana ruang Hudan di sekap. Tiga hari terakhir Maria berusaha menemukannya. Menelusuri tiap sudut rumah. Hingga bagian-bagian terdalam. Namun pergerakannya terbatas karena banyak penjaga di beberapa tempat. Rumah ini luasnya 3500 m². Benar-benar luas. Terletak di tengah hutan. Ini lebih seperti Villa. Dan entah mengapa, selama tiga hari terakhir, ia selalu tak nyaman, masih terfikirkan Hudan.

Terdapat puluhan orang di dalam. Termasuk pengawal, bodyguard, koki masak dan beberapa pembantu. Thompson memang seperti Raja. Harta kekayaannya begitu melimpah.

Lelaki yang akrab dipanggil dengan Thom itu masih berusia 27. Berparas tampan khas Amerika kore. Memiliki orang tua yang berbeda ras. Ibunya asli orang Amerika sementara ayahnya berasal dari Korea Selatan. Ibunya Thom menikah dengan Ha Joon ketika memiliki ikatan bisnis di Korea. Dan sebagian besar hidup orang tuanya lebih sering di Korea. Seperti saat ini. Ayahnya sedang menggeluti bisnis internasional di Korea dan di beberapa negara lain termasuk di Meksiko.

Thom memutuskan pergi dari rumah sejak usia 19 tahun. Ha Joon menginginkan agar dia menyelesaikan sekolahnya di Amerika. Dan dilarang keras pulang sebelum ia menyelesaikan sekolahnya. Ha Joon selalu keras dalam persoalan pendidikan. Semuanya hanya demi masa depan Thom. Namun Ha Joon tak hanya sekedar melepas puteranya di Amerika. Selama Thom belajar di Amerika, Ha Joon memfasilitasi kebutuhan belajarnya di Amerika dengan fasilitas yang tidak main-main. Berlimpah harta serta tempat dan kendaraan serba glamor.

Thom tak menyia-nyiakan apa yang telah di berikan oleh ayahnya. Ia bertekad kuat untuk mewujudkan semua impiannya juga cita-cita ayahnya. Hingga usia 25, ia sudah melahap habis materi yang ia pelajari di universitasnya. Bahkan ia termasuk murit terbaik. Masa-masa itu Thom tak terlalu peduli dengan wanita. Bahkan ia tak pernah berkencan atau berhubungan sepesial dengan wanita. Meski semua wanita pasti tergila-gila dengannya. Kekayaan dan kepintaran serta paras tampan itu sudah cukup sebagai daya tarik terbesar di mata wanita. Namun, baginya wanita hanya akan menghambat plening masa depan. Ia lebih sering menghabiskan waktu untuk melatih diri, belajar memahami perbisnisan dunia dan hal-hal positif lainnya. 

Hingga tiba pada fase akhirnya seorang wanita berhasil meluluhkan hatinya. Usianya 26 saat itu. Dia benar-benar dilanda jatuh cinta sejak pandangan pertama. Thom beranggapan jika memang dirinya sudah waktunya mengenal wanita. Semua cita-cita dan impian sudah ia genggam erat. Bahkan dalam bisnis pertamanya, ia meraup keuntungan hingga jutaan dolar. Lepas usai masa belajar, Pamela, ibu Thom memberikan aset miliknya kepada Thom untuk menjalankan bisnis yang sempat terhenti di Amerika. Dan itu jalan berlian yang diambil Pamela. Thom benar-benar sukses besar.

"Kau berhasil, nak. Kau sudah membuat ibu bangga. Dan semua keuntungan yang kau dapat, sama sekali tak perlu kau sisihkan untuk ibu. Kau boleh memiliki dan mengembangkan kembali uang itu." Kata Pamela ketika Thom mengabarkan hasil dari bisnis yang dijalankannya.

Sejak itulah, Thom memutuskan untuk tidak menolak jika ada wanita yang membuatnya jatuh cinta. Dan Rachel, wanita berkebangsaan Rusia itu akhirnya meluluhkan hati Thom. Hingga sekitar 8 bulan lebih mereka menjalani hubungan. Thom benar-benar mencintai Rachel. Pun begitu dengan Rachel. 

Sebenarnya Thom bukan Play Boy. Bahkan, selam ini hanya Rachel satu-satunya wanita di hatinya. Meskipun hidup di negara bebas serta kekayaan yang berlimpah, saat itu ia tak pernah tertarik dengan wanita. Sama sekali tidak. Ia lebih sibuk dengan bekerja keras membangun bisnisnya.

Hingga akhirnya kisah tragis itu mereka alami. 

Malam itu, hujan deras mengguyur. Setelah berpesta di rumah kawan bisnisnya, Thom dan Rachel pulang. Thom yang masih mabuk memaksakan diri mengemudi. Rachael sebenarnya melarang. Namun Thom bilang, jika tidak akan ada hal buruk yang terjadi.

Mobil melesat bermanuver. Super Cars itu benar-benar bertenaga. Dalam sekali injak pedal gas, ratusan horse power menguar dari mesin 6000 CC itu. Membuat kecepatan yang mengagumkan. 

Lihat selengkapnya