Mobil taxi kuning kusam sudah melesat membelah jalanan basah. Sesekali melewati genangan-genangan air, membuat air genangan muncrat ke sebrang jalan aspal. Mobil kusam kuning itu menuju central kota. Kediaman pak Iskandar tak jauh dari masjid yang biasa ia gunakan sholat Jum'at.
"Aku tak tahu lagi masalah apa yang akan menimpamu dan kawanmu itu. Beberapa hari yang lalu Daniel yang bersamaku mencarimu. Dan sekarang kau yang bersamaku mencari Daniel. Ini sungguh menyebalkan. Sungguh masalah yang amat menyebalkan." Max tetap fokus dengan kemudi.
Hudan melepas napas. Lantas membuang arah matanya ke luar jendela kaca mobil. Masalah ini memang membingungkan. Tapi dia yakin, Allah akan memberikan solusi di kemudian hari. Dan pasti akan ada pelajaran berharga setelah masalah ini usai. Rencana-Nya tak mudah ditebak dan diperkirakan.
45 menit berlalu. Mereka sudah tiba di masjid yang biasa digunakan untuk sholat Jum'at. Hudan minta agar berhenti sejenak di masjid. Sudah waktunya sholat Dzuhur. Dia harus melaksanakan kewajibanny terlebih dulu. Max tak keberatan, langsung membelokkan mobilnya ke arah parkiran Masjid.
Hudan segera turun. Berjalan menuju tempat berwudhu. Tak terlihat banyak orang di area sekitar Masjid. Sejak tadi, sampai adzan selesai, hanya ada sekitar 5 orang yang terlihat. Mereka mengenakan penutup kepala, baju lengan panjang serta celana panjang. Sama sekali tak ada yang mengenakan sarung. Memang sarung adalah barang langka di negara ini.
"Assalamualaikum.."
Seorang pria berjenggot, sekitar usia 50 lebih, mengenakan pakaian abu-abu gelap mengucapkan salam kepada Hudan yang baru saja menurunkan gulungan celana lepas wudhu.
"Waalaikumsalam." Hudan menjawab salamnya.
"Beberapa kali aku melihatmu sholat di masjid ini, apa kamu tinggal di sekitar sini?" Pria itu bertanya.
Hudan tersenyum, "aku tidak tinggal di sekitar sini. Aku tinggal agak jauh."
"O iya, aku mencari pak Iskandar, apa anda kenal?" Lanjut Hudan.
Pria itu segera mengangguk, "aku kenal dekat dengannya. Namun, Iskandar tidak setiap saat sholat di masjid ini. Mungkin hanya sholat Jum'at dan jika ada acara. Selebihnya, dia sering sholat di mushola dalam rumah bersama keluarganya. Jika ingin bertemu dengannya, sebaiknya kamu datang saja ke rumahnya. Hanya berjarak 15 menit dari masjid." Pria itu menjelaskan secara detail menggunakan bahasa Inggris. Sangat ramah.