Therleia dan Batu Kristal Jauza

Oleh: Wita Juliana Lestari

Blurb

Lift kemudian terbuka dan kami dibawa melangkah menuju sebuah ruangan dengan dinding putih dan lantai yang terbuat dari pualam. Di tiap sudut ruangannya terdapat hiasan patung dewa dewi dalam mitologi yunani kuno yang menatap kearah kami dengan tatapan kosong yang membuat bulu kuduk berdiri. Namun yang membuat gelisah adalah pintu hitam besar yang kami tuju saat ini. Pintu besar yang pada permukaannya nya terdapat ukiran burung gagak dengan mata merah bersinar yang dikelilingi oleh simbol simbol yang tidak aku mengerti. Sungguh terasa tidak pada tempatnya. Beberapa menit kemudian kami tiba di depan gerbang pintu yang mengerikan itu. Kemudian lelaki paruh baya yang membawa kami kemari berkata dengan suara lembut namun mengisyaratkan kengerian yang tak kami rasakan sebelumnya.

" Selamat jalan.. " seru lelaki paruh baya tersebut dengan mata dinginnya.

Kemudian ia berbalik meninggalkan kami diikuti suara getaran pintu yang terbuka. Kami terpaku. Dan sebelum kami sempat bertanya ataupun mengambil tindakan, sedikit demi sedikit tangan kami mulai menjadi sepihan yang terbawa angin memasuki pintu gerbang yang menyala merah.

Lihat selengkapnya