Jakarta, April 2007
Malam nan dingin diluar. Tidak demikian halnya dalam sebuah bangunan yang dihiasi lampu sedikit temaram dan berkerlap-kerlip. Seiring suara musik yang mengalun dari gerakan lincah jemari seorang DJ wanita bergaun minim. Disinilah Revan dan teman gengnya menghabiskan malam-malam mereka. Dalam sebuah klub malam ternama. Meski dikota yang berbeda-beda.
Seorang wanita berpakaian seksi dan berkilau tiba, langsung ambil duduk dipangkuan Revan. Dibelainya jambang dipipi Revan, namun Revan hanya diam tak meladeninya. Bahkan terkesan tak ingin diganggu. Dia masih meneruskan merokoknya dengan tenang. Revan mengelakkan wajahnya, kala sang wanita ingin mengecupnya.
“Kenapa kamu selalu dingin padaku?“ tanya wanita itu. Revan hanya diam membisu, tak menjawab pertanyaannya, “Apa karna gadismu itu?“
Revan masih tetap diam. Meminta wanita itu menyingkir dari pangkuannya. Kini wanita itu duduk disebelahnya, memeluk lengannya. Berupaya mengganggu dan menggodanya kembali. Revan tetap saja mengacuhkannya. Masih asyik menikmati rokoknya sendirian. Terkadang saling bergurau dengan rekan diseberang duduknya. Dia membiarkan saja wanita itu membelai lengannya. Namun saat belaian siwanita mulai membuka kancing kemejanya, dia segera menepiskan jemari wanita itu.
“Biarkan aku menyentuhmu, Revan. Jangan terus menolakku.“ pinta wanita itu dengan suara mendesah. Namun Revan lekas berdiri dan memperbaiki kancing kemejanya. Tiba-tiba terdengar suara bentakan dari arah pintu masuk. Revan lekas kabur ke arah belakang ditemani kedua temannya. Wanita tadi yang merupakan putri pemilik klub malam tersebut hanya melipat kedua tangannya. Mengacuhkan kedua polisi tersebut. Seolah hal tersebut merupakan hal yang biasa terjadi dalam klub malam tersebut.
Revan berlari menuju ruang belakang yang berfungsi sebagai gudang, lantas melompat keluar bangunan melalui pintu jendela kecil yang tersembunyi letaknya. Dibantu oleh kedua temannya. Setelah itu kedua temannya menutupi jendela itu dengan sebuah lemari kayu, lantas berpencar dan bersikap seolah terjadi hal apapun di sana. Mereka berdua bergabung dengan para tamu yang tengah melantai dalam ruangan lampu remang-remang dan berkerlap-kerlip ditengah ruangan diskotik. Saat dua polisi menyibak orang-orang yang tengah berjoged dan menanyakan tentang Revan, semuanya menggeleng. Tak jua tampak ada Revan di sana. Dua polisi tersebut kemudian berlari ke arah bagian belakang bangunan klub malam. Namun tak tampak hal yang mencurigakan. Hanya gudang tak terpakai yang ada. Berikut dapur yang kosong melompong. Hingga kedua polisi itu akhirnya keluar klub malam tanpa hasil sama sekali. Revanpun lolos dari penangkapan itu.