Tidak seperti malam biasanya, Alexa tampak tak tenang berbaring di ranjangnya. Ditambah hujan yang sudah beberapa lama turun membuat dia seperti merasa aneh. Ketakutan tanpa sebab berhasil membuatnya aneh.
Gedoran dari arah pintu membuatnya segera beranjak. Entah apa yang terjadi kali ini. Baju satin berwarna putih yang dipakainya tidak dihiraukan. Segera dibukanya pintu agar tahu siapa yang menganggu malamnya.
Seorang prajurit langsung membungkuk ketika Alexa membuka pintu.
"Ada apa?" Alexa bertanya dengan tatapan lurus tak berniat menunduk menatap prajurit itu.
Prajurit itu tidak mendongak, kepalanya hanya menunduk melihat lantai istana, lalu menjawab, "Ampuni hamba Yang Mulia Ratu. Beberapa penyusup berhasil memasuki istana."
Wajah Alexa langsung berubah dingin. Matanya menyorot tajam seakan ingin membunuh para penyusup yang sudah berani memasuki istana. Tak menunggu lama, Alexa berjalan ke arah Balairung istana. Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang berat.
Belum sampai ke Balairung istana, matanya menatap tak percaya ke arah depan. Banyak prajurit yang sudah bergelimpangan di sisi jalan. Bagaimana bisa istana ini sampai kebobolan.
Tidak akan dibiarkannya siapa pun bernafas setelah menginjakkan istana ini apalagi setelah mengibarkan bendera perang padanya. Dari arah berlawanan, sang Jendral berlari kearah Alexa.
"Bagaimana ini bisa terjadi, Jendral?" tanya Alexa dingin. Dia sungguh tidak menyangka akan kehadiran tamu tak diundang. Apa ini yang menjadi ketakutannya tadi.
"Hamba sungguh tidak tahu, Yang Mulia." Alexa hanya menatap sekilas lalu berjalan kembali.
Tiba tiba entah darimana segerombolan orang berpakaian hitam mengelilingi mereka bertiga. Alexa langsung mengetahui bahwa mereka adalah orang-orang tidak diundang.
Orang orang itu semakin lama semakin banyak dan Alexa tidak ingin hanya diam ketika orang itu mulai bergerak menyerangnya. Prajurit tadi dan Jendral mulai melindunginya. Itu semua tidak membuat Alexa hanya terpaku di tempat apalagi hanya berdiri meminta dilindungi dibalik punggung bawahannya.
Dia sudah dididik dari kecil untuk menjadi seorang ratu yang tidak hanya mengandalkan kemampuan orang lain. Maka dari itu membunuh bukan perkara sulit bagi perempuan itu.