THIS TIME

mahes.varaa
Chapter #10

KAMU TERNYATA BISA LELAH JUGA

“Ada apa, Pak?” Begitu kembali dari makan siangnya, Devi yang sedang kembali ke kantornya melihat tiga rekan satu timnya berlari dengan sangat tergesa-gesa.

“Kita ada kasus. Ikut?” Aris yang berlari di depan Brian dan Aditya, terus berlari melewati Devi sembari menjawab pertanyaan Devi.

“Tentu ikut, Pak!” Devi langsung memutar badannya mengikuti arah ke mana Aris bersama dengan Brian dan Aditya hendak pergi. “Kasus apa?”

“Kecelakaan.” Aditya menjawab menggantikan Aris.

“Kecelakaan?” Devi mengerutkan keningnya ketika mendengar jawaban Aditya, sembari berlari paling belakang. “Kenapa kita dipanggil ke sana? Bukannya kecelakaan bagian dari unit lalu lintas?”

“Unit lalu lintas dan unit patrol yang memeriksa kecelakaan itu mengatakan ada yang aneh dengan kecelakaan itu. Jadi mereka meminta kita datang untuk memeriksa TKP, Mbak.”

“Oh.”

Devi yang paham dengan penjelasan Aditya, tidak lagi mengajukan pertanyaan dan fokus berlari menuju ke tempat parkir di mana mobil-mobil polisi di parkir. Tapi ketika tiba di tempat parkir, baik Aditya, Brian dan Aris berlari ke arah lain. Tak satupun dari mereka yang berlari ke arah di mana mobil Devi diparkir.

“Enggak ada yang mau naik mobilku?” tanya Devi.

“Kami baru makan siang, Mbak. Dan tadi itu adalah daging steak mahal yang suami Mbak traktir. Akan sangat sayang sekali, jika kami memuntahkannya karena naik di mobil Mbak.” Brian yang sudah cukup lama bekerja dengan Devi, menjawab pertanyaan Devi menggantikan Aditya dan mewakili Aris yang tadi muntah-muntah.

“Oke. Karena kalian suka dengan steak itu, lain kali aku yang akan traktir.” Devi tersenyum sembari membuka pintu mobilnya dan sama sekali tidak merasa tersinggung karena tiga rekannya tidak ada yang mau duduk di mobilnya.

Broom, broom!

Setelah menerima lokasi kecelakaan yang dikirimkan oleh Aditya, Devi dengan mobil sport hitamnya melaju lebih dulu keluar dari area kantor kepolisian menuju ke TKP.

Di TKP.

“Selamat siang!” Devi yang tiba lebih dulu, memberikan salam kepada beberapa polisi yang berjaga di TKP sembari menunjukkan tanda bahwa dirinya adalah polisi dari unit kriminal.

“Siang, Bu Devi!” Salah satu polisi dari unit lalu lintas membalas salam Devi. “Ibu datang sendirian?”

“Ah itu … “ Devi menggaruk bagian samping wajahnya, karena bingung bagaimana harus menjelaskan. Di kantor Devi sudah dikenal sebagai detektif wanita gila karena cara mengemudinya ketika mengejar buronannya. Tapi di luar kantor, ada banyak polisi yang tidak mengenal julukan Devi. “Mereka sebentar lagi datang. Bisa tolong jelaskan sembari saya memeriksa TKP?”

“Korban bernama Iwan, umur 37 tahun. Bekerja di PT. Jaya Abadi. Korban sudah berhasil di evakuasi dan sedang dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.”

Perusahaan Sora? Devi membatin sembari berjongkok memeriksa jalanan lebih dulu untuk melihat bekas rem mobil yang biasanya membekas di jalanan. “Enggak ada bekas korban mengerem?”

“Ya. Kami merasa begitu, maka dari itu kami minta unit kriminal untuk memeriksa.”

Devi melihat ke arah mobil korban yang menabrak tiang listrik di pinggir jalan. Beruntung tidak ada ledakan setelah kecelakaan itu dan korban masih sempat untuk diselamatkan.

Apa remnya blong?  Devi membatin sembari memperhatikan mobil korban yang keadaannya cukup parah di bagian depannya.

“Tolong kirim mobil ini ke unit kriminal. Nanti biar diperiksa apakah remnya blong atau tidak.” Devi memberikan instruksi kepada polisi lalu lintas yang bicara dengannya. “Apa ada saksi?”

Lihat selengkapnya