THIS TIME

mahes.varaa
Chapter #14

ITU MIMPI BURUK, BUKAN LELUCON!

“Kamu harus menyelamatkannya!”

Devi lagi-lagi mendengar suara wanita yang wajahnya tidak bisa dilihatnya di mimpi buruk terakhirnya.

Apa ini? Apa aku mimpi lagi?

Devi melihat sekelilingnya. Kali ini pemandangan yang dilihat berbeda dari pemandangan sebelumnya. Kali ini … Devi tidak lagi ada di tengah-tengah bangunan yang tinggi dan terlihat seperti benteng dan candi. Kali ini Devi berdiri pinggiran sungai besar di mana ada dua kubu yang berdiri di sisi kanan dan kirinya.

Apa kali ini?

Apa aku ada di tengah-tengah perang sekarang ini?

Devi hanya bisa menduga ketika melihat dua kubu yang saling memandang sengit satu sama lain. Di sisi kanan sungai, Devi melihat ada seorang pemimpin yang naik di kudanya. Sementara di sisi kiri ada dua pemimpin yang naik di kudanya.

Wajah itu! Itu Angga kan?

Devi terkejut karena mendapati melihat wajah Angga di salah satu kubu yang siap berperang. Tidak lama setelah Devi melihat dan memperhatikan, perang benar-benar pecah. Dua kubu saling menyerang satu sama lain. Tapi Devi menemukan keanehan. Salah satu pemimpin yang naik di kuda dari kubu di sisi kiri, tidak menyerang di depan.

Karena penasaran, Devi mendekat ke arah pemimpin itu. Tapi sesuatu menarik tangan Devi dan menghentikan langkahnya.

“Jangan ke sana!”

Devi menoleh ke belakang dan menemukan wanita dengan pakaian kuno khas dalam sejarah, muncul. Dan lagi-lagi Devi tidak bisa melihat wajah wanita itu.

“Kenapa?”

Bukannya menjawab pertanyaan Devi, tangan wanita itu yang lain kemudian menunjuk ke arah sungai di mana peperangan sedang terjadi. Dua pemimpin dari dua kubu yang mana salah satunya memiliki wajah yang sama dengan Angga-sepupu Sora, sedang bertarung satu sama lain.

“Lihat saja apa yang akan terjadi!”

Benar saja. Pertarungan itu terlihat seperti pertarungan sengit. Pemimpin kubu di sisi kiri berhasil menangkap pemimpin yang wajahnya terlihat seperti Angga. Pemimpin kubu itu kemudian menarik kepala pria dengan wajah yang mirip dengan Angga dan menenggelamkannya ke air sungai.

Gelembung udara terlihat dan itu adalah pertanda buruk bagi Devi.

Tidak! Dia akan mati!

Devi berusaha melepaskan tangan wanita yang terus menahannya, tapi usahanya gagal. Dan benar saja, ketika Devi melihat kembali ke arah sungai, Devi menemukan pria yang memiliki wajah seperti Angga sudah mengambang yang artinya dia benar-benar kehilangan nyawanya.

“Sekarang lihat ke sana!”

Wanita yang masih menahan tangan Devi, memberi perintah lain pada Devi. Dengan menunjuk, wanita itu menunjuk ke arah pemimpin lain yang sejak tadi berperang di garis belakang. Wajah pria itu tadinya tidak terlihat jelas, hanya saja … entah kenapa Devi merasa mengenalinya.

Buk!

Pria itu turun dari kudanya dan menarik keris dari belakangnya. Pria itu berlari dengan kencang ke arah sungai dan menusuk rekannya dari belakang yang tadi berhasil membunuh pemimpin dari musuhnya.

Jleb!

Tubuh pria itu jatuh ke sungai dan dalam sekejap air sungai berubah menjadi merah dengan dua mayat di atasnya. Tanpa perlu dikomando, gencatan senjata dimulai. Semua orang dari dua kubu mendadak memandang sedih ke arah sungai yang kini telah berubah merah karena darah.

Devi menutup mulutnya melihat mimpinya yang sama sekali tak terduga.

Wajah itu!

Pria itu punya wajah yang sama dengan Sora!

Keris di tangan pria itu terjatuh ke sungai dan tangan pria itu gemetar hebat.

“Apa ini? Kenapa pria itu memiliki wajah yang sama dengan Sora?” Devi berusaha meminta penjelasan dari wanita yang menahannya.

Tapi sekali lagi bukannya menjawab pertanyaan Devi dan memberi Devi penjelasan, wanita itu justru mengatakan hal lain pada Devi. “Tragedi ini akan terulang lagi! Kamu harus menyelamatkan dia! Kalau tidak, kamu akan melihat lagi pemandangan di halaman istana waktu itu!”

“Dia?? Dia itu siapa?”

Lihat selengkapnya