THIS TIME

mahes.varaa
Chapter #16

TRAGEDI ITU AKAN TERULANG LAGI!

Hari yang ditunggu-tunggu Devi akhirnya datang. Bukti yang Devi tunggu akhirnya lengkap. Bukti pertama adalah rem blong dari mobil Iwan dan Umar-karyawan PT. Jaya Abadi yang kasusnya menarik perhatian Devi. Tim forensik yang memeriksa memberikan hasilnya hari ini dan hasilnya adalah kedua mobil itu remnya blong karena seseorang memotong salah satu kabelnya dan membuat remnya tidak berfungsi. Bukti kedua adalah dalam darah Umar dan Iwan ditemukan kandungan obat tidur. Brian-rekan Devi sudah memeriksa keluarga Umar dan Iwan, tapi keluarganya mengaku bahwa baik Iwan maupun Umar sama sekali tidak punya riwayat minum obat-obatan seperti obat tidur dan obat penenang.

Bukti ketiga adalah dalam dua bulan terakhir ada beberapa kecelakaan yang menimpa karyawan PT. Jaya Abadi. Dimulai dari jatuh dari tangga, didorong di pinggir jalan, kecelakaan mobil dan beberapa kecelakaan lain ketika sedang berada di lapangan. Yang jelas ada banyak ‘kesialan’ dalam dua bulan terakhir pada karyawan PT. Jaya Abadi.

Bukti keempat dan sekaligus bukti terakhir yang membuat dugaan Devi semakin kuat adalah semua karyawan yang mengalami ‘kesialan’ itu, berada di departemen yang sama: departemen di bawah kepimpinan Sora dan Angga.

“Kamu beneran enggak pengen tanya masalah ini pada suamimu itu, Dev?” Aris-ketua tim satu yang memiliki dugaan yang sama dengan Devi, mencoba bicara pada Devi. “Akan lebih baik jika kamu bicara dengan suamimu masalah ini, Dev.”

“Ya, Mbak.” Aditya dan Brian setuju dengan ucapan Aris.

“Kebetulan ini pasti bukan kebetulan semata. Sekarang mungkin musuh sedang mengincar para bawahan, tapi siapa yang tahu musuh itu mungkin sedang mengincar sasaran yang lebih besar, Mbak.” Aditya menambahkan.

Aku tahu itu. Hanya dengan melihat bukti-bukti ini, aku tahu sasarannya nanti pasti akan bergerak ke arah Angga dan Sora. Tapi untuk bicara dengan Sora, aku butuh bukti yang kuat. Bukti yang akan membuatnya bicara bukan malah menutupinya.

“Aku akan bicara pada Angga dulu baru bicara pada Sora. Kalo aku langsung bicara pada Sora, dia pasti akan menutupinya dan hanya memintaku untuk tenang saja,” ujar Devi.

“Trus, kapan Angga balik dari dinas luar kotanya??” tanya Aris.

“Harusnya nanti sore, Pak.”

“Kamu mau langsung ketemu dan bicara dengannya?” tanya Aris lagi.

“Ya, Pak.”

“Bagus. Masalah ini enggak bisa ditunda! Perusahaan besar seperti PT. Jaya Abadi pasti banyak yang mengincarnya.” Aris menambahkan. “Entah itu lawan atau memang orang dalamnya sendiri.”

 Sore harinya.

Tadinya Devi ingin langsung pulang ke rumahnya karena tidak ada kasus berat yang menguras waktu dan tenaganya untuk melakukan penyelidikan. Hanya kasus yang berhubungan dengan PT. Jaya Abadi yang sedikit menarik perhatian Devil. Tapi Devi menahannya untuk sementara karena butuh penjelasan dari Angga-sepupu Sora sebelum bicara dengan Sora.

Drrrt!!

Ketika hendak masuk ke dalam mobilnya, hp Devi bergetar. Devi melihat nama pemanggil yang membuat hpnya bergetar dan menemukan Angga yang sudah ditunggunya selama beberapa hari ini, akhirnya menghubunginya.

“Halo, Angga!” Devi mengangkat panggilan Angga dengan wajah sumringah.

“Halo Kakak ipar! Marta bilang Kakak ipar mencariku?”

 “Ya, aku ingin ketemu denganmu. Ada yang ingin aku tanyakan? Kamu sudah balik dari dinas?”  tanya Devi.

Lihat selengkapnya