Sial!! Aku enggak bisa tidur!
Karena perintah dari Aris, Devi diminta untuk istirahat selama satu hari lagi di rumah. Keadaan Devi kemarin yang kaget setengah mati melihat foto pria yang wajahnya mirip dengan Dyah Halayudha yang dilihatnya dalam komanya, membuat semua orang merasa cemas pada Devi.
“Aku enggak papa, Pak. Aku baik-baik saja! Aku sehat kok!” Awalnya Devi masih berusaha meyakinkan Aris untuk menarik perintahnya lagi.
“Apanya yang baik-baik saja? Kamu pucat gitu, Dev!”
“Ya, Mbak. Lebih baik, Mbak istirahat satu hari lagi. Biar kami yang memeriksa semua orang ini dan mengabari Mbak hasilnya!”
Usaha Devi gagal karena Brian dan Aditya sepakat dengan Aris.
Siang ini … Devi diminta untuk tidur oleh Kakeknya. Tapi Devi sama sekali tidak bisa tidur. Entah kenapa setelah mengalami koma selama tiga hari, Devi merasa sangat kenyang untuk tidur dan lebih banyak terbangun. Bahkan saat malam hari, Devi hanya tidur sekitar empat saja dan membuat Sora kadang merasa cemas padanya.
“Kamu enggak bisa tidur?”
Ketika Devi sedang berguling-guling di ranjangnya dan tidak bisa tertidur, Devi terkejut menemukan Sora yang harusnya ada di perusahaannya justru sekarang berdiri di depan pintu kamarnya.
“Eh? Kok ada di sini?” Melihat Sora, Devi langsung bangun dari tidurnya dan membenahi rambutnya yang berantakan.
“Aku pulang bentar buat nemenin kamu makan siang. Ayo makan! Kamu belum makan siang kan?”
Devi menggelengkan kepalanya. “Belum. Tadi enggak selera makan.”
“Kalo sekarang?” tanya Sora dengan senyum kecilnya.
Tanpa disadarinya, Devi membuat senyuman di bibirnya. “Mu-mungkin selera.”
Karena ajakan Sora, Devi yang tidak bisa tidur siang dan beristirahat akhirnya pergi makan siang bersama dengan Sora. Makanan yang tadi sudah disiapkan oleh Bibi, kembali dihangatkan dan dihidangkan untuk makan siang Devi dan Sora.
“Tadi katanya enggak selera makan, Mbak??” Bibi menggoda Devi sembari menyajikan kembali makanan yang tadi ditolak oleh Devi. “Kenapa sekarang mau makan? Apa karena ada yang nemenin makan, Mbak?”
“Mu-mungkin.” Devi sedikit memalingkan wajahnya karena tidak ingin melihat Sora yang sedang menatapnya dengan senyum puasnya.
"Mungkin yah?? Lebih mungkin lagi karena yang nemenin adalah Mas Sora, makanya Mbak mau makan siang!”
Bibi kembali menggoda Devi dan membuat Devi semakin malu saja.
“Bibi!!” Devi sedikit menaikkan nada bicaranya karena terlalu malu dan berharap Bibi berhenti menggodanya.