Di kantor kepolisian kota X.
Tiga hari yang lalu.
Aditya yang mendapatkan panggilan dari Devi, langsung memberi tahu Aris.
“Pak, Mbak Devi menelpon.” Aditya berbisik pada Aris yang berhasil datang ke rumah Aris dengan alasan mengantarkan barang milik Aris yang tertinggal di kantor.
Karena Aris memberi tahu berita penangkapan Sora pada Devi dan membuat Devi berhasil membawa lari Sora sebelum ditangkap, Kejaksaan memberikan sanksi yang berat pada Aris dan meminta Aris untuk keluar dari penyelidikan yang melibatkan Devi dan Sora.
Kejaksaan bahkan mengirim orang untuk mengawasi Aris karena khawatir Aris mungkin melakukan kontak lagi dengan Devi. Tapi sayangnya kejaksaan lupa bahwa Devi adalah bagian dari kepolisian. Devi sudah bisa menebak langkah apa yang akan diambil kejaksaan jika tahu Aris -lah yang membocorkan berita penangkapan Sora dan membuatnya berhasil membawa lari Sora.
Devi tidak menghubungi Aris, melainkan Aditya-anggota tim paling muda di tim 1 yang bar bergabung sebulan yang lalu.
“Apa katanya? Mereka berhasil lolos?” Aris balik bertanya dengan berbisik takut jika orang yang dikirim kejaksaan mungkin mengirim orang untuk mengawasinya dari luar rumahnya
“Ya, Pak. Mereka berhasil.”
“Devi minta kamu lakuin sesuatu enggak?” tanya Aris lagi masih dengan berbisik.
“Ya, Pak. Mbak Devi minta buat nyelidikin seorang pria. Kayaknya Mbak Devi sudah nemuin petunjuk dalang di balik kasus ini, termasuk orang yang ngirim bukti palsu ke kejaksaan.”
“Kalo gitu … “ Aris masih bicara dengan berbisik. “Lakuin apa yang diminta Devi. Aku dan Brian tidak bisa banyak bergerak karena kejaksaan mungkin curiga pada kami berdua yang sudah lama jadi rekan Devi. Tapi kamu beda, Dit! Kamu baru sebulan masuk tim 1, kejaksaan pasti akan melonggarkan pengawasannya padamu.”
“Mbak Devi bilang kalo aku nemu kesulitan, aku bisa minta tolong pada komisaris. Apa komisaris bisa dipercaya, Pak?” Aditya bertanya untuk memastikan.
“Bisa. Komisaris itu teman baik kakeknya Devi-Pak Baskoro. Kalo memang keadaannya terdesak dan aku sama Brian enggak bisa bergerak, kamu bisa langsung bicara dengan komisaris seperti kata Devi.”
Dua hari yang lalu.
Aditya melakukan apa yang diminta Devi: mencari tahu tentang seorang pria bernama Yudha yang tidak lain adalah saudara sepupu Wijaya-direktur utama dari PT. Jaya Abadi. Aditya berusaha mencari tahu tentang Yudha, hanya saja informasi Yudha tidak banyak didapatkan oleh Aditya, terutama informasi Yudha yang pernah bekerja di PT. Jaya Abadi selama hampir setahun sebelum akhirnya dipindahkan ke anak cabang tiga tahun yang lalu.