Semalaman aku tidak bisa tidur memikirkan semua petunjuk yang membingungkan. Aku tidak mau mengatakan jika apa yang kulihat dan kudengar adalah fakta. Karena aku berharap jika kemungkinan aku salah.
"Astaga!! Gue kira ada panda nyasar ke Tunsa," ucap Keke yang baru datang. Aku hanya tersenyum. Tidak heran jika Keke mengataiku seperti itu. Sebab kantung mataku lumayan menghitam, efek sulit tidur tadi malam.
"Lo ngapain begadang? Emang pulang kerja jam berapa?" tanya Keke yang entah khawatir atau hanya kepo akan alasan dibalik kantung mataku yang menghitam.
"Maraton drakor," jawabku tipu. Aku tidak mau mengatakan yang sejujurnya. Karena bisa dipastikan jika Keke akan banyak tanya.
Keke hanya menggeleng-geleng kepala. Kemudian membalikkan badan kala Genta datang. Sepertinya Keke memang sangat anti akan kehadiran Genta.
Suasana hening antara kami terasa aneh kali ini. Apalagi kami sama-sama diam tanpa melakukan aktivitas apa pun. Harusnya jika seperti ini ada sebuah topik yang dibicarakan.
Apakah topik akan kebingunganku mengenai petunjuk yang kudapatkan adalah topik yang bagus?
Ingin rasanya mengetahui kebenaran langsung dari Genta. Namun nyaliku kembang kempis. Apalagi saat melihat wajahnya yang datar. Takut jika aku merusak moodnya dan berdampak buruk padaku.
"Mata lo kenapa?"
Sungguh tidak percaya akan hal ini. Untuk pertama kalinya Genta membuka topik pembicaraan. Sebuah hal yang sangat luar biasa. Kemungkinan ini yang terakhir kalinya.
"Maraton drakor," jawabku tipu. Untung saja cowok itu percaya.
Beberapa saat tidak ada balasan dari Genta. Apakah pembicaraan kami berakhir sampai disitu.
"Lo udah liat drakor sky castle?"
Ternyata belum berakhir.
"Udah. Itu drakor pertama yang aku tonton. Rekomendasi dari mbak aku."
"Gue juga nonton itu dari rekomendasi seseorang yang sangat ingin gue pertahankan," ucap Genta dengan nada sedih. Dari ucapannya, aku menebak jika orang yang dimaksud adalah kekasihnya. Sepertinya aku harus menanyakan sekarang. Setidaknya bukan aku yang memancing duluan. Jadi Genta tidak akan curiga.
"Pacar kamu?"
Genta menggeleng. Apakah tebakanku salah?
"Waktu di kantin aku enggak sengaja liat wallpaper hp kamu. Apa itu orang yang ingin kamu pertahanin?"