"Dimana aku?" kata perempuan dengan borgol tubuhnya yang diikat oleh rantai.
"Aku tidak akan membunuhmu jika kau memberitahuku dimana dia," kata seorang laki-laki berkacamata yang mengenakan jubah berwarna perak.
"Kau tidak akan bisa membunuhku meskipun aku tidak memberitahu."
"Tsk ..., untuk seorang pelayan kau cukup pintar," dia menoleh kepalanya ke arah penjaga yang berada di belakang dia. "Penjaga, beri dia minuman."
"Ah, sial."
Sementara itu di lain tempat.
"Aku tidak menyangka kau masih mengingatku, Ruele."
"Aku tidak ingat apa-apa. Hanya saja aku hanya tahu."
"Jangan berpura-bura bodoh, aku tahu setelah kau menikah dengan bangsawan itu kau langsung melupakan keberadaan penyihir," dia langsung menarik bahu Ruele. "Dan dirimu."
"Tolong minggir, aku tidak punya waktu berdebat denganmu."
"Hah, apa yang perlu kau lakukan sekarang? Desamu sudah kubakar dan kau tidak peduli dengan manusia dan sekarang tiba-tiba menerima dirimu menjadi penyihir sekarang. Apa kau sangat cepat berubah pihak?"
"Lalu?" Tanya Ruele dengan nada yang datar dan tanpa ekspresi.
Dia langsung mendorong Ruele. "Terserah apa yang kau lakukan, aku tidak mempunyai dendam," dia langsung memutar badannya ke arahku. "Tapi, apa yang kau lakukan dengan pemburu penyihir ini?"
"Dia bukan penyihir."
"Hah, pasti ini sebuah tipuan baru yang diciptakan oleh kerajaan."
Aku langsung berdiri. "Kasusku ini berbeda."
"Berbeda?"
"Bagaimana memberitahumu ya? Mungkin ini sulit dipercaya. Sebenarnya aku ini anak dari penyihir pertama."
Dia langsung bertepuk tangan. "Lelucon yang bagus. Apa kau percaya ini Ruele?"
Seperti biasa dia tidak menghiraukan orang lain. Dia langsung berjalan ke arah gerbang luar desa ini sambil memegang kalung yang dia temukan tadi. "Jangan tanya dia, dia hanya menganggap kita sebagai roh pengganggu."
"Ada apa dengan dia?"
Aku mengingat percakapan dia dengan Ruele. Ruele menyebut dia orang yang sudah mati. Aku jadi semakin penasaran. Apakah ada hubungannya dengan jantungku yang berdetak pada waktu itu? Apakah ada hubungannya dengan penglihatan atau memori pada waktu itu?