Those Memories

Aurum
Chapter #1

PROLOGUE

Gadis berambut coklat itu membeku di tempat. Bukanlah angin beku musim dingin yang membuatnya demikian. Mata birunya membulat dengan sempurna. Apa yang baru saja terjadi benar-benar membuatnya terkejut dan sepertinya akan menjadi mimpi buruk baginya.

Gadis itu melangkah mundur dengan tangan dan kaki gemetar. Ia merasakan banyak sekali emosi memenuhi dadanya. Campur aduk.

Tapi, takutlah yang paling menguasainya. Ia pun terus melangkah mundur dengan mata masih terpaku pada sosok di hadapannya. Sampai akhirnya ia terhalangi pohon dan kepalanya terantuk lumayan keras, cukup untuk membuat pohon kecil itu bergetar. Lalu ia segera merosot ke bawah dan merasakan dinginnya salju di sekitar tempatnya duduk.

Bersamaan dengan butiran salju yang berguguran dari pohon, air mata gadis itu mulai berjatuhan. Ia memeluk lututnya. Masih menatap pemandangan di depannya dengan ketakutan.

Di tempatnya sekarang, hanya ada dia, dan... seseorang di depannya. Walau begitu ia merasa seperti hanya ditemani oleh gedung sekolah dengan pohon-pohon yang sudah gugur daunnya. Juga salju yang bertaburan di sekitar. Yang malah membuatnya merasa semakin sepi. Dan sendiri.

Bagai angin di musim dingin. Gadis kecil yang mengenakan scarf rajutan berwarna merah itu juga masih membeku. Sampai suara lembut seseorang menelusup masuk ke telinganya. Membawanya kembali ke kenyataan. Ia menoleh ke arah suara dan mendapati seorang wanita yang sangat ia sayang tengah menatap ke arahnya juga. Manik mereka bertemu.

Lihat selengkapnya