THREE HOURS

Rin
Chapter #8

8. Masih Tertahan

  "Sorry, ketiduran," ucapnya menghampiri.

Sementara itu disisi lain Sam berdegup kencang saat melihat penampilan acak-acakan Rhinia walau mata bulatnya itu tampak terjaga, ia tidak tahu jika bangun tidur gadis itu akan terlihat lebih cantik.

   "Hay," ucapnya ditengah kegugupan.

Rhinia tersenyum ... .

Itu adalah bagian dari dirinya yang sangat Sam senangi, senyum yang terbit diwajahnya. Sam tidak gampang tertarik dengan senyuman wanita, tetapi untuk senyum yang satu itu Sam bedakan.

   "Hay juga. Masih nungguin ternyata, sorry ya lama."

   "Gak apa-apa sih, gue kira lo gak bakalan dateng soalnya udah jam segini."

   "Ini dateng, cuma ketiduran aja tadi," lanjut Rhinia diikutin dengan menguap. Sam kasihan jadinya, ia pasti kelelahan dan malah berada di tempat ini bersamanya.

   "Ya udah lu mending tidur aja gih, besok aja kita coba lagi."

Rhinia mengerjapkan mata.

   "Udah gak apa-apa gue... ."

Tok tok tok ... .

Hening,

Sam dan Rhinia saling melihat satu sama lain.

Tok tok tok ... .

Ketukan kedua lebih keras hingga membuat Sam terperanjat, ia buru-buru tertatih dan melihat kedalam kamarnya dari ambang pintu kamar mandi.

Ia menoleh kepada Rhinia, "gak ada yang ngetuk pintu kamar gue."

Rhinia tersadar saat Sam menghampirinya kembali. "Ohh iya iya gue paham, bentar itu pasti mamah," lanjutnya yang masih menahan kantuk.

Sam melihat kepergian Rhinia, ia pikir pintu kamarnya yang terketuk. Ternyata pintu kamar gadis itu.

   "Kenapa gak makan?"

Samar-samar Sam mendengar perkataan dari suara wanita yang mungkin itu ibu Rhinia, bukan bermaksud menguping tapi memang dengan jarak dekat seperti ini siapa pun bisa mendengarnya walau memang harus lebih memekakan telinga.

   "Males," nah, itu suara Rhinia

   "Kamu teh kenapa sih neng? Cuma gara-gara mamah manjain teteh kamu marah segininya. Teteh kan abis lahiran, dia perlu dimanja, apa yang dia mau sebisa mungkin kita diturutin."

   "Apa sih mah lebay banget perasaan, kan teteh lahirannya udah dua bulan yang lalu. Mamah masih aja manjain teteh."

   "Neng, dangukeun mamah. Teteh itu lagi mamayu kalau bahasa sundanya mah. Jadi dia teh banyak kemauan, karena pas hamil gak kesampaian ya sekarang dibayarnya. Ngarti?"

Lihat selengkapnya