Three Villages: Fedrich School

Nany Parker
Chapter #8

Lembar 7: Pencarian Boa

Setelah tiga hari tertidur pulas. Lady Lavina akhirnya bangun. Ia melihat kedua telapak tangannya, mengepal dan merenggangkannya beberapa kali. Ia segera berdiri dari kasur dan berjalan keluar.

Dalam Aula, para Lord dan Lady berkumpul. Di sela-sela mereka yang saling bertukar pikiran dan pendapat Lady Lavina datang membuka pintu. “Lady sudah bangun?” tanya Lady B yang langsung berdiri menyambutnya

“Menurutmu?” tanya Lady Lavina balik menatap Lady B.

 “Hah? Hahahahaha. Baiklah Lady Lavina selamat datang dalam pertemuan ini. Silahkan duduk,” kata Lady B.

Lady Lavina duduk di sebelah Lord Alfred. Di meja bundar berdiameter 3 meter, Lady Lavina menatap semua Lord dan Lady lain. Matanya menanyakan topik pembahasan mereka di pertemuan kali.

“Lady bagaimana keadaanmu?” tanya Lord Alfred.

 “Baik. Terima kasih Lord Dover sudah mengobatiku dengan sangat baik. Aku merasa sangat damai dalam tidurku,” ucap Lady Lavina.

  “Sama-sama Lady. Jangan sungkan jika lain kali menyuruhku untuk mengobati dirimu,” jawab Lord Dover yang tersenyum lebar.

“Dalam agenda apa hari ini Lord dan Lady berkumpul?” tanya Lady Lavina

“Kami awalnya ingin membahas masalah ujian akhir untuk para Murid, tapi ….” Jawab Lady Gleda yang ragu meneruskan omongannya

“Tapi kami malah membahas soal Minister yang mencari Boa ke seluruh desa,” sambung Lady Caitlin.

“Oh ya Lady. Bagaimana Boa bisa menyerangmu?” tanya Lord Ham

“Tidak tahu. Boa adalah ular besar. Hewan kedua terbesar. Harusnya tidak susah untuk menemukannya. Tapi, tidak ada dari kita yang tahu kemampuan Boa. Aku sebagai Sang Tuan untuknya juga tidak tahu kemampuannya,” ungkap Lady Lavina

“Kalau Boa di biarkan, bisa-bisa desa dalam bahaya,” ujar Lord Dover.

 “Entahlah. Kalian bahas saja tentang ujian ulang. Aku pergi dulu,” pamit Lady Lavina.

Lady Lavina meninggalkan Aula dan langsung mengunjungi ruang belajarnya. Dia melihat Tree yang sibuk membaca buku. “Tidak bosan membacanya terus?

“Lady!” seru Tree yang langsung memeluk Lady Lavina.

 “Bagaimana pelajaranmu selama aku tidak ada? Siapa yang mengurusmu?” Melepaskan pelukan.

 “Lord Alfred yang membimbingku. Lord bilang sampai Lady selesai dengan urusannya, aku harus membaca buku-buku itu.” Menunjuk ke arah tumpukan buku lama.

 “Lupakan buku itu. Kau bebas sekarang.”

 “Lady kemana 3 hari ini. Aku sangat khawatir. Saat Lady pergi ke Black Forest, aku mendapat sebuah mimpi kalau Lady masuk ke dalam mulut ular. Kemudian aku lupa apa yang terjadi.”

 “Mimpimu salah. Aku tidak terluka dan tidak masuk dalam mulut ular. Boa adalah ular besar yang baik. Dia satu-satunya ular jantan paling baik bagiku. Tree ganti bajumu dan segera pergi ke halaman belakang. Sister Fogus mengajak para Murid untuk olahraga bersama.”

 “Hmm.” Langsung per

Lord Ham sedang duduk di taman belakang. Menikmati secangkir teh sambil memperhatikan para Murid yang sedang bermain kejar-kejaran dengan yang dipimpin oleh Sister Fogus. Lord Alfred yang sedang lewat dan melihat Lord Ham memutuskan untuk bergabung dengannya.

   Hubungan para Lord dan Lady berjalan sangat baik. Tidak ada yang merasa paling kuat atau paling lemah di antara mereka semua. Walau Lady Lavina adalah Lady yang paling disegani karena sudah sangat lama di Fedrich School dan merupakan kepercayaan Minister, tapi tidak ada yang merasa iri dengan hal tersebut.

    Terkadang sebuah hubungan yang terlihat kaku tidak seperti yang terlihat. Ratusan tahun para Lord dan Lady saling menjaga dan melindungi. Mereka terkadang saling membenci karena suatu alasan, tapi itu bukanlah hal yang serius. Rasa sayang mereka yang tulus membuat rasa benci itu hilang seketika.

 “Bagaimana pencarian Boa menurut Lord Alfred?” tanya Lord Ham sambil menyeruput tehnya.

 “Aku rasa tidak akan lama. Sejak perang terdahulu berakhir, Boa tidak pernah keluar dari gua. Pasti ada satu alasan yang membuatnya keluar dan menyerang Lady Lavina,” jawab Lord Alfred.

 “Kemarin aku mendengar Lord Dover bercerita dengan Lord Chaiden tentang anak perempuan yang diserang oleh Boa. Aku merasa itu bukan Boa. Kita pernah melihat Boa dulu. Boa memiliki kulit berwarna hitam kecoklat-coklatan. Tapi, anak perempuan itu mengatakan bahwa ular besar yang menyerangnya berwarna hitam keabu-abuan,” ungkap Lord Ham.

 “Berarti ini seharusnya di laporkan pada Minister,” sambung Lord Chaiden yang baru datang.

 “Boa adalah keturunan ular besar satu-satunya yang tersisa. Bagaimana bisa ada ular besar lain selain Boa,” ucap Lord Alfred.

 “Entahlah. Yang pasti Lord Alfred … Lord Ham ayo menikmati teh ini bersama dan menonton para Murid,” ajak Lord Ham.

Mereka bertiga menikmati teh bersama. Salah satu Murid menendang bola dengan sangat semangat. Bola itu terlempar ke arah Lord Ham, untung saja ada Lady Caitlin yang menahannya dengan kemampuan pengendali benang sari miliknya. Ia mengendalikan benang sari dari bunga-bunga di taman dengan membentuk jaring laba-laba untuk menahan bola.

Lihat selengkapnya