Three Villages: Fedrich School

Nany Parker
Chapter #10

Lembar 9: Hari Ujian

Saat matahari muncul dari ufuk timur para Lord dan Lady menuju ke Aula Lizard. Mereka semua berdiri di sebuah lingkaran yang di tengahnya terdapat sebuah tiang berbentuk silinder. Kira-kira tiang silinder tersebut memiliki tinggi 90 cm. Di bagian atas tiang silinder terdapat sebuah cabang dua yang berfungsi sebagai dudukan pedang. Sebuah pedang tua yang panjangnya hanya 50 cm dan dilapisi oleh sarung yang terukir ornamen-ornamen ular. Para Lord dan Lady menutup mata mereka dan membentangkan tangan mereka untuk saling berpegang. Mereka mengelilingi pedang tersebut.

Warna para Lord dan Lady perlahan-lahan keluar dan bersatu menembus sampai langit. Persatuan warna kesepuluh pembimbing Fedrich School perlahan-lahan membentang menutupi desa. Membentuk setengah bola yang terbelah dua. Warga desa memberhentikan aktivitas mereka dan melihat warna para Lord dan Lady yang bersatu perlahan-lahan menutupi dan mengeliling seluruh desa. “Ayah apa mereka memperkuat perisai pelindungnya lagi?” tanya anak perempuan pada ayahnya.

“Mungkin,” jawab sang ayah yang melanjutkan menjual sayurannya.

Para Murid yang sedang sarapan berkumpul di depan jendela menyaksikan kejadian tersebut.

 “Baiklah para Murid ayo kembali ke tempat duduk kalian dan lanjutkan sarapan kalian. Jika waktu sarapan habis kalian tidak memiliki cukup tenaga untuk ujian nanti,” perintah Brother Edward, seorang pengurus ruang makan untuk para Murid.

Di halaman belakang para Brother dan Sister mempersiapkan tempat duduk untuk para Lord dan Lady. Mereka menyiapkan satu meja panjang yang di atasnya di penuhi oleh kudapan untuk menemani Lord dan Lady mengawasi ujian nanti. Selesai menyiapkan semunya, Sister Fogus membunyikan bel yang menjadi pertanda agar semua Lord dan Lady memasuki lapangan ujian.

Semua Lord dan Lady memasuki lapangan dan duduk di tempat mereka masing-masing. Hari ini terlihat sesuatu yang berbeda, yaitu tampilan dari Lady Lavina. Biasanya Lady Lavina selalu menguncir setengah rambutnya dengan sebuah tali bewarna merah darah, tapi hari ini Lady Lavina mengepang semua rambutnya dengan model French braid, di kedua sisi dekat daun telinganya di tambah jepitan rambut yang berbentuk ular sebagai pemanis. Tampilan Lady Lavina kali ini membuat dirinya terlihat lebih elegan dan semakin angkuh.

Brother Joseph membawa para Murid dan mengarahkan mereka untuk duduk di tempat yang sudah di siapkan. Tempat duduk para Murid berada di sisi kiri lapangan. Sementara para Lord dan Lady berada di didi kanan lapangan. Sister Fogus selaku membuka ujian berdiri di tengah-tengah lapangan sambil membawa sebuah pengeras suara yang terbuat dari kelopak bunga teratai. 

 “Hari ini kalian akan ujian praktik. Ini agak aneh untukku karena ini pertama kali adanya ujian praktik. Tapi aku harap kalian semua bisa lulus,” kata Sister Fokus.

Brother Joseph membunyikan bel besar yang menjadi pertanda bahwa ujian akan segera di mulai.

Lady Lavina mengirim pesan kepada Tree melalui burung es. “Tree kau harus fokus dan percayalah bahwa kau bisa. Aku percaya bahwa dirimu pasti bisa, maka kau juga harus percaya pada dirimu sendiri,” pesan Lady Lavina.

Lihat selengkapnya