Three Villages: Fedrich School

Nany Parker
Chapter #16

Lembar 15: Siapa yang Melakukannya?

Tree, Rula, Darren, Albert, dan Hope berkumpul di Aula. Mereka telah memegang “Item” milik mereka masing-masing. Lord Alfred masuk pertama kali ke dalam Aula. Di ikuti oleh Lord Chaiden, Lady B, Lady Lavina, dan Lord Dover. Lord dan Lady berdiri berjajar di depan kelima Murid.

“Selamat atas perjuangan kalian untuk mendapatkan teman baru kalian,” kata Lord Alfred.

 “Kemarin aku melihat tangan Tree dan Albert berdarah. Apa kalian berdua baik-baik saja?” tanya Lady B.

 “Aku baik-baik saja Lady. Darah di tanganku bukan karena luka, tapi karena Item-nya di dalam perut hewan raksasa itu,” jawab Albert.

 “Aku juga sama. Aku tidak terluka,” sambung Tree.

Mendengar jawaban Albert dan Tree, Lady B langsung melihat Lord dan Lady lain.

 “Siapa yang mendapatkan Item di dalam tubuh hewan yang kalian lawan. Selain Albert dan Tree?” tanya Lord Dover.

Tidak ada yang menjawab karena memang hanya Albert dan Tree yang mendapatkan “Item” mereka di dalam tubuh hewan yang mereka hadapi.

 “Penunggu Alam kematian adalah lima tetua yang memiliki kemampuan yang sangat luar biasa. Bahkan, kemampuan mereka di atas Lord dan Lady di Fedrich School. Kelima tetua itu memiliki banyak Item yang mereka jaga. Namun, setiap tetua memiliki satu item yang istimewa,” jelas Lady Lavina.

 “Kelima tetua adalah Arcturus yang memiliki sebuah kalung, Rigel yang memiliki sebuah kipas besi, Hamal yang memiliki sebuah kompas emas, Vega yang memiliki sebuah pedang kayu, dan terakhir Canopus yang memiliki pedang mata angin,” sambung Lord Alfred.

 “Jadi … kalung yang aku pegang ini adalah item istimewa milik Arcturus,” kata Tree.

 “Benar. Jika Item milik kalian terletak di dalam tubuh hewan yang kalian hadapi, berarti kalian mendapat Item istimewa. Tidak ada bedanya antara Item istimewa atau Item biasa. Semua Item memiliki keunggulan mereka tersendiri. Hanya saja Item istimewa memiliki kekuatan yang sama besarnya dengan pemilik mereka sebelum kalian,” jelas Lady Lavina lagi.

 “Siapa pemilik mereka sebelumnya Lady?” tanya Rula.

 “Tetua Alam Kematian,” jawab Lady Lavina.

 “Tree kalau kita mendapat Item istimewa, bagaimana kalau setelah ini kita mencobanya,” bisik Albert.

 “Hmm. Nanti ayo kita coba,” sahut Tree.

 “Tree, Albert. Diam,” perintah Lady Lavina.

 “Baik Lady,” jawab Tree dan Albert bersama.

Lord dan Lady keluar dari Aula sejenak, kemudian mereka kembali lagi sambil membawa sebuah buku yang cukup tebal. Kira-kira setiap buku yang di pegang oleh Lord dan Lady memiliki tebal antara 500 sampai 700 halaman.

Setiap Lord dan Lady memberikan buku yang mereka pegang kepada Murid mereka masing-masing. “Buku yang kalian pegang adalah buku yang kami tulis sendiri. Tahap kedua pembelajaran adalah inti dari pembelajaran kalian di sini. Kalian harus bisa mandiri. Saat kalian berada di Alam Kematian, kalian menggunakan kemampuan kalian sendiri untuk mengalahkan setiap lawan. Tanpa kami ajari, kalian mampu melakukan yang terbaik. Buku itu berisikan semua jurus yang kami miliki, setiap gerakan yang kami miliki, dan semua yang kami pelajari ada dalam buku itu,” kata Lady Lavina.

 “Kalian mulai sekarang belajar semua yang ada di dalam buku itu sendiri. Kelak kami akan datang untuk melihat bagaimana hasil pembelajaran kalian secara mandiri,” ucap Lord Dover.

 “Satu hal lagi. Kalian tidak boleh saling memberitahu kemampuan kalian. Biarkan kalian sendiri yang menebak kemampuan satu sama lain. Jika kalian melanggar aturan ini, maka kalian akan mendapat hukuman berat,” ujar Lady Lavina.

 “Baiklah. Kalian mengerti?” tanya Lord Chaiden.

 “Mengerti Lord, Lady,” sahut kelima Murid.

  “Jika sudah. Maka kalian boleh mulai belajar. Ingat jangan saling memberitahu dan memperlihatkan buku kalian satu sama lain. Silakan keluar para Murid,” perintah Lord Chaiden.

Lady Lavina menikmati secangkir teh di ruangan belajarnya. Di sana tidak hanya ada dirinya, tetapi juga ada Lord Alfred, Lord Chaiden, dan Lady B. Mereka berkumpul bersama untuk membahas rencana yang akan mereka lakukan. Pada pembelajaran tahap kedua ini, para Murid harus belajar secara mandiri dari buku yang di berikan oleh Lord dan Lady mereka. Hal ini membuat Lady Lavina dan yang lainnya sedikit bersantai.

Lady Lavina dan Lord Alfred memiliki rencana untuk berangkat ke Orchid Mountain besok pagi. Orchid Mountain adalah sebuah gunung yang ditinggali oleh seorang nenek-nenek. Di sana ditumbuhi banyak jenis bunga anggrek. Sehingga gunung itu dinamai Orchid Mountain. Beberapa bulan yang lalu, Lord Alfred mengirim surat kepada nenek-nenek yang tinggal di sana. Untuk mendapat jawaban yang lebih jelas, Lord Alfred dan Lady Lavina memutuskan untuk pergi ke sana langsung.

 “Aku akan menjaga Rula dan Tree. Kalian pergi saja,” ucap Lady B.

 “Terima kasih B. Maaf sudah menyusahkan kalian semua,” ujar Lady Lavina.

 “Tenang saja. Inilah hidup. Saling tolong-menolong,” tambah Lord Chaiden.

 “Ayo kita istirahat. Besok tidak tahu akan menghadapi hari seperti apa. Yang pasti harus bersiap,” ajak Lord Alfred.

 “Hmmm. Ayo,” sahut Lady Lavina.

Lady Lavina kembali ke asrama bersama Lady B. Sampai di salah satu lorong menuju asrama, Lady B berhenti dan berjalan ke arah jendela besar. Lady B melihat bulan dengan bentuk bulat sempurna dan bersinar sangat terang. Lady Lavina menghampiri Lady B dan berdiri di sampingnya. “Sangat bagus. Tidak tahu apakah besok kita bisa melihatnya lagi,” ucap Lady Lavina.  

 “Lavina. Dari kau menunjukkan perpustakaan rahasiamu. Aku selalu ingin bertanya satu hal padamu.”

 “Apa?”

 “Kenapa kau bisa langsung percaya denganku dan Chaiden?” Melirik ke arah Lady Lavina.

 “Aku tidak akan bisa melakukan semua sendiri, melindungi semuanya sendiri. Aku mungkin bisa hidup sendiri, tapi dalam hal melindungi aku sangat ragu. Aku tidak tahu apakah aku percaya dengan dirimu dan Chaiden atau tidak. Tapi, yang pasti aku sudah memberitahu kalian. Setelah itu biarkan hati nurani kalian yang memilih. Ingin terus seperti ini atau terus maju ke depan.” Menatap Lady B lirih.

 “Terima kasih. Mendengar jawabanmu membuat diriku menjadi tahu apa yang seharusnya aku lakukan sejak awal.”

Lady B, Lady Lavina, Lord Alfred dan Lord Chaiden. Mereka berempat adalah angkatan yang sama saat masuk ke dalam Fedrich School. Namun, saat itu mereka tidak terlalu dekat. Seperti Lady B yang tidak dekat dengan Lady Lavina karena dulu saat Lady Lavina masuk ke Fedrich School. Lady Lavina adalah Murid dengan kemampuan berbeda dan dirinya langsung diangkat menjadi Lady menggantikan Lady-nya. 

Lihat selengkapnya