Tidak ada satu orang pun yang berani masuk ke dalam Aula Minister. Masalah semakin runyam. Sekarang dengan kepergian ketiga pembimbing dari sekolah menambah banyak kecurigaan dan kecemasan bagi warga desa. Warga desa mulai cemas setelah kepergian Lord Alfred, Lord Chaiden, dan Lady B. Mereka mulai merasa aneh. Semua Lord dan Lady yang pergi dari sekolah adalah Lord dan Lady yang kesetiaannya sangat tinggi. Jika memilih untuk berkhianat, maka pasti adalah yang salah dengan Fedrich School.
Minister tidak bisa lagi diam di ruangannya. Kepergian ketiga Pembimbing membuat rencananya menjadi kacau balau. Dia meminta Lord Dover untuk membawa Brother Armand ke hadapan semua warga desa. Selain itu, ia juga meminta Jendral Michael untuk menyiapkan tempat baginya untuk memberikan beberapa penjelasan kepada warga desa atas apa yang telah terjadi. "Saatnya membuat warga desa menjadi lebih tenang," ujarnya.
Kejadian yang menimpa Fedrich School telah tersebar sampai ke dua desa tetangga. Hal ini menjadi buah bibir banyak orang. Apalagi dalang yang melakukannya bukanlah orang biasa. Melainkan seorang Lady terhormat dan anak satu-satunya dari Jendral penjaga desa yang sangat berjasa. Desa Derana yang terkenal sebagai desa paling makmur dan memiliki banyak orang-orang hebat. Tapi, bagaimana bisa hal seperti itu dapat terjadi. Jalur perdagangan tiap desa ditutup oleh Minister. Kini desa Derana benar-benar menjadi desa yang tertutup. Tidak ada kabar yang bisa masuk ke desa dan sebaliknya tidak ada kabar yang bisa keluar dari desa.
Berdiri di podium. Minister menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di sekolah. Minister mengungkapkan bahwa semua yang terjadi diakibatkan oleh Lady Lavina yang mulai memihak desa Hasai.
"Hari ini dengan berat hati harus menyampaikan kepada semua orang bahwa Lady terhormat Fedrich School telah melakukan perbuatan tak terpuji. Kita hampir saja kehilangan seorang pekerja yang sangat setia kepada desa," ujar Minister.
"Tidak mungkin! Lady Lavina sangat mementingkan keselamatan semua orang," cetus salah satu warga.
"Betul. Bahkan sewaktu forek menyerang Lady Lavina mengorbankan nyawanya untuk membangun kembali pelindung desa," sahut warga lain.
"Sebelum semuanya terbukti. Kami tidak akan percaya dengan ini semua," kata warga lain.
"Betul!!! Betulo!!!" teriak seluruh warga.
Minister menjadi marah karena warga membela Lady Lavina. Ia menyampaikan lagi bahwa beberapa bulan yang lalu bulan yang lalu, salah satu warga desa Hasai menyelinap ke sekolah dan bertemu dengan Lady Lavina. "Lady Lavina bukan lagi Lady melainkan seorang penghianat. Masihkah kalian ingin membela?!" tanya Minister dengan nada tinggi. Semua warga menjadi diam sejenak. Kemudian salah satu warga menuju ke depan. "Kami ingin bukti. Jasa Lady Lavina dan ayahnya sangat besar."
"Bukti?! Baik. Dover bawa Brother Armand menghadap seluruh warga desa!" perintah Ministrer.
Minister menunjukkan keadaan Brother Armand. Minister mulai mencuci otak para penduduk dengan menuduh Lady Lavina sebagai penghianat dan desa Hasai sebagai induk permasalahan. Rasa benci warga desa Derana terhadap desa Hasai akan kembali mencuat. Mereka mulia berpikir bahwa Lady Lavina bisa seperti itu karena desa Hasai.
"Hancurkan desa Hasai! Hancurkan desa Hasai! Hancurkan desa Hasai!" teriak warga.
Tindakan Minister kali ini terlihat dengan sangat jelas. Dirinya ingin warga desa ikut mendukungnya untuk mengalahkan desa Hasai. Ia ingin perang ratusan tahun lalu terulang kembali. Perang yang dulunya hanya rahasia antara Minister dan Lady Lavina, sekarang bukan lagi rahasia. Semua orang yang mendengar ucapan Minister pasti tahu apa yang di rencanakan oleh Minister. Jika, para penduduk terbuai oleh kata-kata Minister, maka sangat sulit untuk menahan perang.