Three Villages: Fedrich School

Nany Parker
Chapter #31

Lembar 30: Wujud Asli Yang Tampak

Mereka kembali ke sekolah. Kedatangan mereka langsung di sambut oleh pasukan penjaga gerbang. Mereka mengarahkan pedang pada mereka berlima.

“Aku yang ingin kalian tangkap. Biarkan yang lainnya kembali,” ujar Lady Lavina.

“Lavina kau tidak salah,” ucap Lord Alfred. Lady Lavina melihat Lord Alfred dan pergi di bawa oleh pengawal Jendral Michael.

“Tangkap Lavina Laviso dan yang lainnya biarkan masuk,” perintah Jendral Michael.

Lady Lavina dibawa oleh Jendral Michael ke penjara Aula Lizard. Tangannya diikat oleh borgol besi berbentuk ular. “Paman, sudah lama aku tidak memanggilmu dengan sebutan itu. Aku sangat merindukannya. Saat melihatmu aku terkenang dengan ayahku karena di sampingnya selalu ada dirimu. Maafkan aku menyalahkanmu tidak bisa melindungi keluargaku. Kedua kakak laki-lakiku menyatukan jiwa mereka dengan Boa agar dapat melindungiku, sementara ayahku mengorbankan nyawa untuk banyak orang. Hanya aku yang masih tersisa. Kelahiranku membunuh ibuku. Aku merasa tertekan dengan semua beban itu. Maafkan aku menyalahkanmu selama ini,” ungkap Lady Lavina yang berlinang air mata.

“Memang aku yang tidak bisa melindungi keluargamu. Jendral Austin tidak salah sangat menyayangimu. Dia membesarkanmu dengan baik. Maafkan aku harus membuatmu hidup menjadi wanita yang dingin.” Meninggalkan Lady Lavina di balik jeruji besi.

Lady Lavina menangis sangat kencang. Rasa sakit yang ia rasakan selama ini, beban yang harus ia tanggung selama ini, rasa takut yang ia miliki selama ini, dan semuanya harus ia tanggung sendiri. Wanita ceria dan murah senyum harus menjadi wanita yang dingin dan terbiasa untuk menyimpan semuanya sendiri.

Lady B, Lord Chaiden, dan Lord Alfred di bawa bertemu Minister. Sementara, Ethan lari entah ke mana. Minister mengurung mereka bertiga dalam sebuah lingkaran yang membuat mereka tidak akan bisa kabur lagi. “Meninggalkan sekolah adalah dosa besar. Berkomplot dengan Lavina adalah dosa yang sangat sangat sangat besar. Bagaimana aku harus menghukum kalian?” tanya Minister.

“Kami tidak salah! Kami kembali setelah berhasil membawa Lavina kembali ke sekolah,” sahut Lord Chaiden.

“Apa?! Lavina kembali!” Segera meninggalkan mereka bertiga. “Aku menyesal keluargaku memilih desa ini untuk tinggal,” ujar Lord Chaiden.

Minister segera pergi ke penjara Aula Lizard. Di sana Jendral Michael sudah menunggunya. “Salam Minister.”

“Di mana Lavina?”

“Di dalam.”

Lady Lavina duduk termenung dengan tatapan kosong. Baju panjang putihnya menjadi kotor karena duduk di lantai berdebu tebal itu. Ia bagaikan kehilangan harapan atas semua yang terjadi. “Keadaan seperti ini tidak cocok untukmu Lavina,” kata Minister.

Lady Lavina langsung melihat ke arah Minister. Tatapan kosong langsung berubah menjadi tatapan penuh amarah. “Aku merasa sekolah ini semakin dingin,” ujar Lady Lavina. “Kau sama dengan ayahmu. Keras kepala.” Membuka borgol di tangan Lady Lavina.

“Aku rasa sudah saatnya membuat suasana sekolah menjadi lebih hangat,” kata Lady Lavina.

Lihat selengkapnya