Tiba-tiba

Dea Rivani
Chapter #8

Menyedihkan Tapi Nyata

-Leyna Section-

Menyakitkan, menyedihkan, dan cukup membahagiakan. Seorang lelaki yang selama 9 tahun lamanya pergi meninggalkanku.

Disaat aku sudah bahagia bersahabat dengannya, disaat aku membutuhkan seorang sahabat untuk menemaniku. Dia malah pergi begitu saja.

Saat itu aku sangat bersedih, dan kesepian. Kehadirannya, raga nya pergi tidak disampingku lagi.

Setelah sekian lama aku berusaha melupakan nya, berusaha tidak mengingat setiap momen persahabatan yang kita lalui pada saat itu. Aku tidak berhasil, begitu lekat nya dia dalam memori ku.

-Kembali ke 2011-

Tepat hari ini, 15 Maret 2011.

Leyna kecil tengah bersekolah, sendiri. Sahabat lelaki nya tidak masuk hari ini, Ernest.

Leyna kecil bersedih, kenapa Ernest kecil tidak masuk sekolah hari ini? Apa dia sakit? . Aku sudah menghampirinya di Rumah nya tapi tidak ada yang menyahut.

Leyna kecil sangat bosan, biasanya Ernest kecil selalu menemaninya, tapi kali ini tidak.

"Nana, kamu kok ngga main?." Tanya seorang teman Leyna kecil.

"Aku ngga tau mau main apa, aku bosen pengen pulang aja mau ke mama." Jawab Leyna kecil bersedih.

Leyna kecil ingin bermain Mejikuhibiniu dengan Ernest kecil. Itu permainan yang sering mereka mainkan.

Saat bel sekolah berbunyi, tandanya jam pulang sudah tiba. Leyna kecil berlari tergesa-gesa keluar sekolah. Ingin mencari Ernest.

Leyna sampai di depan rumah Ernest kecil, di dalamnya terlihat dan terdengar sepi. Seperti tidak ada yang menghuni lagi. Perasaan Nana sudah mulai tidak enak.

Nana melangkahkan kaki dan menuju pintu rumah Ernest kecil, dan mengetuknya.

"Tok tok tok"

"Ernest! Main yuk! Ini Nana!". Berulang kali Leyna Kecil memanggil, Ernest kecil tidak keluar juga.

Leyna kecil pun mengintip dalam rumah lewat jendela, kosong.

Barang-barang milik keluarga Ernest tidak berada di dalam rumah itu lagi, kemana ya?.

Leyna kecil panik, takut jika Ernest kecil pergi meninggalkan nya. Leyna kecil berlari ke rumahnya yang berada di samping rumah Ernest Kecil.

"Mama! Mama!." Teriak Leyna kecil memanggil Mama nya sambil berlari-lari.

"Eh, Na, ada apa?." Tanya Mama Leyna terkejut.

"Ernest mana, Ma?." Ucap Leyna kecil dengan mata yang menahan air mata, memerah.

Mama Leyna berlutut di depan Leyna, menyelipkan rambut Leyna yang berantakan di wajah. Mama Leyna tersenyum dan terlihat menyembunyikan kesedihan.

Lihat selengkapnya