"Nest!." Teriak Leyna tapi tidak terlalu nyaring sambil menyenggol lengan Ernest.
"Apa?." Tanya Ernest pada Leyna berpura-pura lupa.
"Nyebelin sumpah." Ucap Leyna mulai kesal karna seseorang telah membuatnya penasaran.
"Kenapa, sih?." Tanya Ernest masih berpura-pura dan menjahili Leyna dengan membuatnya kesal.
"Tau, ah!." Leyna memalingkan pandangannya ke arah lain agar tidak melihat Ernest. Sungguh, Leyna benar-benar masih terlihat cantik saat murung.
"Ekspresi kesel lo dari kecil sampe sekarang tetep ngga berubah. Still cute, haha." Ucap Ernest memuji Leyna, tapi Leyna mampu menahan diri agar tidak terbawa perasaan.
"Iya, gue jujur nih."
"Apa?."
"Sebenernya gue promosiin Restoran tempat lo kerja." Ucap Ernest sambil berjalan tanpa melihat Leyna.
"Gimana? Sekali lagi?." Ucap Leyna meminta Ernest untuk mengulang perkataannya tadi.
"Cantik-cantik tapi telinganya rusak." Ernest bergumam.
"Jangan ngaku-ngaku ih, mungkin rame karna takdir tuhan aja." Sahut Leyna menyangkal perkataan Ernest.
"Ngga percaya? Yaudah." Ucap Ernest berjalan lebih cepat dengan gaya jalannya yang santai meninggalkan Leyna di belakang.
Leyna mengejar Ernest dengan berlari kecil.
"Kalo dikasih bukti, baru gue percaya." Ujar Leyna berjalan menyamai langkahnya dengan Ernest.
"Ngga usah, lupain aja, Nana." Ucap Ernest mengacak-acak rambut Nana.
"Ish."
"Yaudah, udah malem nih, gue pulang dulu." Ujar Leyna merapikan rambutnya dan berpamitan pulang pada Ernest.
"Sendiri?." Tanya Ernest. Leyna mengangguk.
"Yaudah, hati-hati lo." Ernest melambaikan tangan dengan artian selamat tinggal dan jumpa lagi.
Leyna berjalan dan melambaikan tangan kepada Ernest. "Byee."
───────────────
Leyna pulang menggunakan taksi online seperti biasanya. Leyna merasa sangat bersyukur untuk hari ini, karna tuhan mempertemukan Leyna kembali dengan Ernest, sahabat pertamanya saat kecil.
Sepanjang perjalanan, Leyna tersenyum sembari menyandar di jendela kaca taksi dan menatap jalanan.
Leyna turun dari taksi karna sudah sampai di depan gapura dekat rumah. Leyna membayar taksi tersebut dan segera berjalan menuju rumahnya.
Tetapi, Leyna mendengar suara di semak-semak tetumbuhan di belakang Leyna sebelah kanan. Awalnya Leyna mengira itu mungkin kucing ataupun tikus.
Suaranya berganti dengan suara langkah kaki berjalan dengan pelan-pelan. Leyna menoleh kebelakang dan dia tidak melihat seseorang disana. Leyna mulai takut dan berlari lebih cepat menuju rumahnya.
"Dug!." Leyna terjatuh karna langkah kaki nya bertabrakan. Dan Leyna langsung lanjut berlari menuju rumahnya.