Tiba-tiba

Dea Rivani
Chapter #15

Kemana?

Leyna kini sedang berada di Taman dekat Lapangan basket yang tadi sore dia kunjungi bersama Ernest.

Masih mencari keberadaan anting yang tidak sengaja dia hilangkan, mungkin terjatuh.

Leyna takut jika harus memberitahu Ernest perihal hilangnya anting pemberian Ernest, takut jika Ernest akan sangat marah.

Tapi, tiba-tiba dering telepon ponsel Leyna berbunyi. Leyna panik, dia mengira bahwa yang meneleponnya adalah Ernest.

Leyna mengambil ponselnya yang berada di saku dan melihat siapa yang meneleponnya, ternyata Ayah Leyna.

Segera Leyna mengangkat telepon "iya, pak?."

"Na, kamu dimana? Udah malem ini." Tanya Pak Yusuf (Ayah Leyna) dengan sedikit kesal karna anak perempuan satu-satunya pergi saat malam hari.

"Nana lagi cari anting, pak. Hilang." Jawab Leyna jujur, sulit untuk berbohong pada ayahnya.

"Hilang dimana? Udah pulang aja! Nanti tinggal beli lagi!." Perintah Pak Yusuf dengan sedikit emosi. Tidak ada seorang ayah yang membiarkan anak perempuannya pergi sendirian malam hari.

"Eum─ ini beda pak antingnya, satu-satunya." Ucap Leyna dengan sedikit merengek.

"Yasudah, hati-hati."

Telepon pun berakhir, Leyna lanjut mencari Anting dan menggunakan senter di ponsel nya karna cukup gelap, apalagi kotak anting itu lumayan kecil.

"Duuh, mana sih."

"Plis, anting ketemu dong, ntar Ernest marah."

Leyna terus mencari dengan mulutnya yang tak henti bergumam.

Tiba-tiba seseorang datang menyergap Leyna dari belakang dan menutup hidung Leyna dengan sebuah kain, Leyna sangat terkejut dan kesulitan bernafas hingga akhirnya Leyna tidak sadarkan diri.

Pria yang memakai masker dan topi hitam pun membawa Leyna masuk ke dalam mobil dan dibawa ke tempat yang sepi nan menyeramkan.

Leyna duduk di dasar lantai dengan kedua tangan dan kaki yang terikat cukup kuat, serta mulutnya yang di lakban. Dan Leyna masih tidak sadarkan diri.

Seorang pria yang menculik Leyna itupun sedang berdiri di depan Leyna dengan tatapan tajam.

──────────────────

Keesokan harinya, Leyna tak kunjung pulang. Semalam, orang tuanya tertidur.

Begitu ibu Lina (Ibu Leyna) terbangun, Bu Lina segera berjalan ke arah kamar Leyna. Kosong, Leyna belum pulang.

"Na! Leyna!." Teriak Bu Lina mencari keberadaan Leyna dengan gemetar.

"Astagfirullah!." Bu Lina berlari menghampiri Pak Yusuf yang masih tertidur.

"Pak! Bangun pak!." Bu Lina menggoyang-goyangkan tubuh Pak Yusuf agar terbangun.

Pak Yusuf bangun dengan terkejut ketika melihat istrinya menangis panik.

"Lho, Bu? Kenapa?. Bapak kaget lho."

"Leyna belum pulang, Pak! Gimana ini." Ucap Bu Lina dengan paniknya.

Lihat selengkapnya