"Sama aja bambang, lo liatin gue terus daritadi,"
"Eh udah-udah, kenapa?" ucap Leyna bertanya-tanya.
"Beda lah, topi kan benda, lo itu manusia," Rendi masih berdebat ringan dengan Vio.
"Nyebelin ya lo setelah kenalan, gue bogem mau lo?" Vio menaikkan lengan bajunya seperti isyarat akan memukul polisi tampan tersebut.
"Ih Vio! Serem ah, jangan-jangan" kata Leyna ketakutan duluan.
"Yakin, Vio? Nanti lo di hukum sama dia dimasukin penjara, haha," Ernest menertawakan Vio.
"Biarin aja, orang nyebelin kayak polisi ini harus dikasih bogeman,"
"Ayo sini bogem saya, nanti saya penjara tau rasa ya," Rendi sengaja menantang Vio, tenang saja itu hanya candaan.
Rendi menunjuk pipinya ke arah Vio dan berkata, "Sini bogem kalo berani,"
Rendi terus memancing Vio dan sesekali tertawa.
Sementara, Ernest dan Leyna tertawa melihat perdebatan kedua temannya itu yang terlihat lucu.
Vio mengepalkan tangan dan bertujuan mengarah ke arah pipi Rendi, tapi tidak jadi dan berujung, "Ih! Untung gue baik ya!"