Badrun adalah seorang preman bengis dan sangar( wajah lonjong dengan daku runcing, rambut lurus awut-awutan, hidung mancung, alis tebal, bibir tebal,kulit hitam legam, memakai kaos oblong hitam lengan pendek kotor lecek warna pudar,sepatu boot hitam pendek dan celana jeans sobek dikedua lutut kakan-kiri ) yang tak segan untuk memeras, memalak bahkan membunuh. Dalam gang sempit itu Badrun selalu memalak pejalan kaki yang lewat disana. Kebetulan digang sempit muncul pria setengah baya dengan berpakaian perlente (memakai celana kain hitam, kemeja polos putih dimasukan dalam celana, sabuk hitam gesper besi, sapatu pantofel hitam ,wajah sedikit keriput, alis tipis, bibir tipis, hidung pesek, kuning kuning, rambut ada setengah putih hitam disisir rapi klimis kena minyak rambut) dan berpapasan dengan Badrun.
“Wah mentereng banget nih opa-opa”
Badrun memojokkan pria itu dan menarik kerah bajunya sambil mengancam dengan pisau yang diambil dari balik bajunya.
“Serahkan uang lu dan barang berharga lain. Jika lu sayang nyawa, kalo kagak, gue gorok disini”.
Badrun menempel ujung pisau di leher pria itu dan mendorong mepet tembok.