Kamar Badrun(malam hari berikutnya jam 12 malam).
Setelah pembunuhan yang tidak sengaja itu Badrun selalu gelisah dan tidak bisa tidur sepanjang malam.
“Kenapa ini harus terjadi? Aku begitu bodoh” Badrun menyesali diri sendiri dengan wajah yang pucat pasi.(terbayang wajah wanita dan anaknyayang ia bunuh sebelumnya)
“Apa yang harus kulakukan sekarang? Ku tak bisa memenjam mata sedikitpun. Wajah-wajah itu masih ada”. Badrun terus mengingat peristiwa itu wajah anak dan ibu yang telah mati di tangannya. Kegelisahan terus menghantui Badrun.