Blurb
Lea Tanaka, seorang peneliti klimatologi keturunan Indonesia-Jepang, hidup dalam dunia data dan angka di Tokyo yang dingin. Ketika ia bertemu Rahmat Rushd, fotografer Muslim dari Bandung, di sebuah konferensi tentang perubahan iklim, dunianya yang teratur mulai berubah. Rahmat melihat dunia melalui lensa kameranya dengan mata yang penuh empati, sementara Lea menganalisis kehancuran planet melalui grafik dan statistik.
Cinta mereka tumbuh lintas benua dan keyakinan, namun ketika mereka memutuskan untuk menikah dan pindah ke Bandung, tantangan sesungguhnya baru dimulai. Keluarga Rahmat menolak keras pernikahan beda agama ini, sementara Lea harus menghadapi kenyataan bahwa cinta saja tidak cukup untuk menjembatani jurang perbedaan budaya dan kepercayaan.
Ketika putri mereka, Salma, lahir dengan masalah pernapasan akibat polusi udara Bandung yang mencekik, perjuangan hidup mereka berubah menjadi perlombaan melawan waktu. Setiap tarikan napas Salma menjadi pengingat pahit tentang dunia yang rusak yang mereka wariskan kepada generasi mendatang.
Dalam upaya menyelamatkan putrinya, keluarga kecil ini harus membuat pilihan-pilihan mustahil: antara karier dan keluarga, antara tradisi dan survival, antara harapan dan kenyataan yang menghancurkan. Namun, beberapa kerusakan ternyata tidak bisa diperbaiki dengan cinta, doa, atau bahkan sains modern sekali pun.