"Aku tetap ikut," kata Martha, mengemas pakaiannya ke dalam koper dengan efisiensi yang telah ia kembangkan selama bertahun-tahun hidup sebagai ekspatriat. Matanya yang tegas kadang melirik Lea yang duduk di tepi tempat tidur, mengamati mamanya dengan campuran rasa terima kasih dan kekhawatiran.
"Ma, aku tahu ini akan sulit," ujar Lea mencoba untuk yang ketiga kalinya. "Keluarga Rahmat…"
"Adalah keluarga yang akan menjadi bagian dari kehidupan cucuku," potong Martha dengan nada final. "Dan aku juga akan menjadi bagian dari kehidupan itu. Ini bukan negosiasi, Lea."