Tidak Apa-apa Tidak Sempurna

Ravistara
Chapter #1

Prolog

Dia duduk dalam kegelapan. Berkas-berkas  cahaya lampu taman di luar jendela menerangi lemah sebagian wajahnya. Ada sekaleng bir tergenggam di tangan dengan tutup terbuka yang dia pandangi dengan rasa hampa. Baru pagi tadi dia terbangun dengan dada dan perut terbakar hebat. Harga ketidaknyamanan yang harus ditukar untuk melupakan semrawut dalam raga. 

Baru saja bibirnya menyentuh tepian kaleng, tercium aroma menyengat memuakkan. Dia seolah bercermin melihat gambaran dirinya di mata seseorang. Kekuatan tatapan di balik hijab itu bagai menariknya ke masa lalu, tepat ketika rasa tenteram direnggut paksa dari hidupnya. 

Nasib tidak berubah, hanya waktu yang beranjak perlahan. Eksistensi dirinya kian meragukan. Satu kaleng bir mungkin mampu mengelabui pikiran bahwa dunianya baik-baik saja. Namun, tetap saja dunia di luar sana tidak memberi tempat bagi seorang pengecut. Pelan tapi pasti, dia akan menghadapi lelaki itu, dan mabuk hanya akan membuatnya lebih buruk. Dia pun berjalan menuju wastafel untuk membuang seluruh isi kaleng, lalu melemparnya ke tong sampah. Namun, dia tidak bisa membuang kenangan pahit begitu saja. Kenangan bersama Nenek yang justru membuatnya terikat. Nenek bilang, setiap permasalahan hidup ada jalan keluar. Setiap jalan keluar ada kuncinya. Dia hanya harus mencari pemilik kunci tersebut. 

“Allah. Allah yang menciptakan alam semesta, Allah yang membuat jalan-jalannya, Allah pula yang memiliki kunci segala rahasia di langit dan di bumi. Jadi, mintalah kunci semua masalahmu pada Allah.”   

“Bagaimana cara meminta kepada Allah?”

Lihat selengkapnya