Tidak Apa-apa Tidak Sempurna

Ravistara
Chapter #26

Terbongkar

Jika sebelumnya dia tidak berdaya, maka kini Raina merasa punya segalanya untuk menghadapi sang owner. Bahkan, jika dia tidak punya bukti sekalipun. 

Raina memilih untuk mengabaikan hasil diskusinya bersama Yenni karena dia akan mengajukan pengunduran diri. Tidak ada seorang pun di klinik yang dia beri tahu. Raina melayani pasien seperti biasa hari itu. Namun, dia tidak mempromosikan paket perawatan yang diprioritaskan hingga para beautician menganggap sikapnya aneh. Raina tidak ambil pusing. Dia siap berkonfrontasi dengan sang owner dalam laporan hari ini.  

Ketika mendengar langkah tegap yang dia hafal adalah milik sang owner, Raina pun menarik napas. Namun, napasnya tertahan manakala mendengar suara tawa khas lain yang menyertai. Sesosok lelaki muncul bersama sang owner.

“Halo, Rainaaa.”

“Dokter Petra?” Raina merasa dunianya berputar pada sumbu yang salah, terutama saat menyaksikan keakraban yang terjalin antara kedua orang itu. 

“Apa yang Dokter lakukan di sini?”

“Jalan-jalan. Sekalian menyerahkan prospektus perusahaan yang akan saya rintis. Kamu masih ingat rencana saya dulu, bukan?” Perusahaan pesaing Rumah Cantik Kartika. Dokter Petra sungguh keras kepala.

“Prospektus apa lagi? Saya sudah bilang kalau saya menolak!” ujar Raina terang-terangan.

Mereka berdua tertawa geli melihat kebingungan di wajah Raina. 

“Saya juga bilang kalau kamu pasti akan menerima tawaran saya, suka atau terpaksa, karena saya sekarang adalah bos kamu.”

Raina membeliak ngeri ketika menyadari maksud ucapan lelaki itu. Hanya saja, dia tidak menyangka jikalau skenarionya bakal seperti ini. Sang owner lah yang berada di balik ide berani Dokter Petra. Keduanya bersekongkol untuk membelot dari perusahaan pusat. 

“Bagaimana bisa, Bu? Ibu tidak serius, ‘kan?” Raina nencecar perempuan itu untuk berpikir ulang, tapi kata-katanya sudah pasti dianggap angin lalu.

“Dokter lihat sendiri kalau penjualan di Banjarmasin sepi walaupun saya sudah kontrak franchise dengan Rumah Cantik Kartika. Makanya, saya mau buka usaha baru di Surabaya. Kata Dokter Petra, pasar di sana sangat menjanjikan. Maklumlah, kota besar.”

“Sejak kapan Ibu dan Dokter Petra merencanakan ini?” tanya Raina geram. Dia merasa dipermainkan begitu rupa. 

Lihat selengkapnya