Tiga Bintang Paling Terang

Dann
Chapter #1

Prolog

Kata orang, mereka yang meninggal akan menjadi bintang paling terang di langit malam. Mereka yang meninggal juga akan datang lewat mimpi yang berlalu lalang. Tapi aku sama sekali tidak merasakannya. Aku tak pernah merasakan kedatangan mereka untuk mengucapkan selamat tinggal di mimpiku. Apakah mereka sudah tidak sayang padaku? Ataukah mereka membenciku?

Wajar jika hal itu terjadi. Aku sudah banyak merepotkan mereka, tak pernah ada saat mereka membutuhkan, bahkan berbuat dosa kepada mereka. Sekarang aku tahu kenapa penyesalan selalu datang di akhir. Agar aku bisa merasakan rasa sakit yang sama, menangisi setiap luka masa lalu yang terbesit di kepala.

Hampa. Mereka berhasil membuat hidupku tak berwarna. Tak ada rumah untuk kembali, tak ada teman untuk bercerita, tak ada orang yang selalu mengalah demi keluarganya. Aku selalu berpikir, jika mereka ada di sisiku sampai saat ini, senyumku pasti tidak akan sepahit ini. Beban mentalku pasti tidak akan seberat ini. Remaja hingga dewasa sepertinya sudah tidak sesuai ekspektasi. Setiap kali bertemu dengan teman dan keluarga sempurnanya, selalu merasa iri dan menangis dalam hati. Aku harus berjuang sendiri dan membuat bahagia mereka. Meskipun dosa-dosaku tak akan pernah terhapus, setidaknya aku dapat merasakan senyuman mereka di surga.

Jika di angkasa ada Sirius, Canopus, dan Alpha Centauri yang merupakan tiga teratas bintang paling terang, mereka bertiga adalah tiga bintang paling terang di hidupku. Mereka adalah orang-orang yang memberikan cahaya dalam diriku. Namun sekarang, cahaya itu redup. Tak ada orang yang dapat mengisi kekosongan ini, tak ada pemandu yang dapat membantu berjalan di jalan-jalan sulit yang kulewati. Kuharap kalian bahagia di sana. Tak ada rasa sakit di tubuh kalian dan kehidupan kalian benar-benar seperti lagu Gala Bunga Matahari. Janji, kita akan bertemu lagi.

Lihat selengkapnya