Tiga Dewa dan Rahasia Pantai Sasah

Adri Adityo Wisnu
Chapter #5

Chapter 5

Di kamar masing-masing, tiga bersaudara tersebut membongkar ransel mereka. Tidak begitu banyak barang yang mereka bawa, hanya beberapa pasang pakaian, alat-alat mandi, dan barang wajib bagi anak muda, yaitu charger handphone dan headset. Setelah mengeluarkan isi tas mereka dan menyimpannya dengan rapi pada tempatnya di dalam kamar, mereka berebutan untuk mandi. Tama mengalah kepada adik-adiknya, tapi justru Wayu dan Eza yang terus berebut.

"Yang lebih tua duluan!" seru Eza, sambil menggenggam gagang pintu kamar mandi.

"Yang lebih muda, lah!" Wayu menarik badan Eza. "Liat tuh mas Tama aja ngalah. Seorang kakak tuh harus kayak gitu!"

"Ya kan itu sih dia. Gue udah keringetan banget ini, nggak kuat,"

"Gue juga lengket ini badan!"

Mereka terus bedebat sambil saling serobot.

Akhirnya, Wayu memutuskan untuk menyelesaikan pertikaian ini dengan hompimpa. Tama juga dipaksa ikutan. Sebenarnya dia enggan.

"Kalian suit aja berdua, gue sih gampang ntar aja mandinya," kata Tama masih mengalah.

Tapi menurut adik-adiknya, biar adil, Tama juga harus ikut. Jadilah mereka hompimpa. Eza kalah pertama, jadi tersisa Tama dan Wayu untuk suit. Tama keluar sebagai pemenangnya, jadi dia yang berhak mandi duluan. Meskipun begitu Tama masih sempat protes dan mau mengalah pada Wayu.

"Gapapa, mas Tama menang dengan adil," kata Wayu. Jadi, yasudah Tama mandi duluan, Wayu kedua, dan Eza terakhir.

Setelah semuanya selesai mandi, mereka diam di kamar masing-masing, bersantai sambil menunggu dipanggil makan malam. Tama menelepon ibunya untuk mengabari bahwa mereka sudah sampai dari tadi. Ia sempat dimarahi karena baru mengabari, bukannya dari tadi begitu sampai.

"Iya, iya. Maaf, ya, Ma. Tadi begitu sampe kan ngobrol-ngobrol dulu, terus ngeluar-ngeluarin barang dari tas, ngerapihin, pake rebutan mandi segala. Sekarang baru santai, makanya baru sempet ngabarin," Tama menjelaskan.

Lihat selengkapnya