Tiga Hati Satu Cinta

Farasha
Chapter #5

#5. Pesan dari Ezhar

Semester 4 akan segera berakhir dan itu artinya sebentar lagi ia bisa berkunjung ke kota Jombang menemui Nabila, gadis pujaan hatinya. Ezhar sudah tak sabar menunggu waktu yang selalu ia nantikan setiap tahunnya. Hanya 2 kali dalam setahun ia bisa menemui Nabila dan sebentar lagi waktu yang dinanti-nantikan itu tiba. 

Kembali Ezhar melanjutkan pekerjaannya mempelajari tugas di Kejaksaan Agung Muda bidang tindak pidana khusus, itulah tugas Ezhar sekarang membantu di bidang itu atas rekomendasi papanya, ia hanya akan datang di jam kosong kuliahnya yakni hari Rabu dan Sabtu. Meskipun niat awal Ezhar kuliah di jurusan Sastra Inggris namun kini ia mulai merasa nyaman dengan fakultas pilihan orang tuanya itu, semangatnya selalu berkobar saat mengingat senyuman Nabila, dan ia akan membuktikan pada Nabila bahwa ia akan menjadi pengacara andal nantinya hingga layak bersanding dengan Nabila. 

Ezhar tersenyum menatap layar ponselnya, foto dirinya bersama Nabila saat liburan semester 3 kemarin, senyuman keduanya tampak bahagia. Ia belai layar ponselnya sambil mendesah pasrah merasakan sesak di dada karena kerinduan yang selalu ia rasakan setiap waktu. 

"Nabila, I really miss u," desis Ezhar lalu segera memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket dan bergegas ke luar kantor setelah berpamitan pada rekan-rekan se kantornya. 

"Nomor yang Anda tuju tidak terdaftar."

Kembali Ezhar mencoba menghubungi Nabila, hasilnya masih nihil seperti beberapa minggu yang lalu. Namun Ezhar tak mau menyerah dengan keyakinannya bahwa Nabila akan selalu menjaga hatinya hanya untuknya seorang. Ia genggam ponselnya dengan kuat bersamaan dengan tubuhnya yang sengaja menjatuhkan diri ke atas ranjang. 

"Nabila apa kamu juga merindukanku seperti aku yang selalu merinduimu?" Dengung Ezhar dalam hati.

"Aa' jadi main ke Jombang?" Tanya Riana mama Ezhar yang tiba-tiba sudah berdiri di ambang pintu lalu berjalan masuk ke dalam kamar Ezhar dengan tersenyum lembut. 

"Jadi dong Ma, Ezhar sudah nggak sabar aja nunggu minggu depan," balas Ezhar lalu meletakkan kepalanya di pangkuan Riana yang kini duduk di sisi ranjang. 

Dengan tersenyum lembut Riana membelai rambut Ezhar, Riana tidak menyangka putra sulungnya bisa mencintai seorang gadis sampai seperti ini, dulu Riana kira cinta Ezhar terhadap Nabila hanya sebatas cinta monyet ala anak remaja. Namun melihat hubungan Ezhar dan Nabila hingga saat ini anggapan Riana terbantahkan, Riana berjanji dalam hati setelah Ezhar menyelesaikan studi S1-nya nanti ia akan meminang Nabila untuk Ezhar, putranya.

"Mama dan Papa nitip salam buat calon menantu Mama ya?" ucap Riana yang seketika menerbitkan senyuman lebar di kedua sudut bibir Ezhar. 

Ezhar mengangguk dengan mata berbinar, dua langkah sudah ia tapaki, mendapatkan hati Nabila dan restu kedua orang tuanya. 

***

"Hemmm.. Wangi banget sih istriku," bisik Fahri sambil memeluk Nabila yang sedang mengenakan hijabnya. 

"Iya dong," balas singkat Nabila sambil mengerling manja ke arah Fahri yang menatapnya dari balik cermin. 

"Jadi pingin bolos ngajar deh," ucap Fahri yang seketika membuat Nabila tergelak. 

Lihat selengkapnya